Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pahami 5 Jenis Gaya Kepemimpinan Berikut Ini

 

Pahami 5 Jenis Gaya Kepemimpinan Berikut Ini
image via pixabay

Kita semua pada suatu waktu dan kesempatan adalah merupakan seorang pemimpin dalam beberapa aspek kehidupan kita, apakah itu di tempat kerja, di lingkungan tempat tinggal kita, di lapangan olahraga, atau bahkan di rumah bersama dengan keluarga kita.

Dalam organisasi atau perusahaan, gaya kepemimpinan dan kekuatan kepemimpinan sangat penting untuk kesuksesan organisasi. Karyawan tanpa dipimpin oleh seorang pemimpin yang baik dan efektif akan mencari inspirasi dan kreativitas dari tempat lain. 

Seorang pemimpin yang baik akan memberikan motivasi dan dorongan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja dalam lingkungan kerja yang diarahkan pada kesuksesan individu, tim, dan organisasi. 

Akan tetapi dengan begitu banyaknya jenis dan gaya kepemimpinan, dimana masing-masing gaya kepemimpinan tersebut memiliki kekuatan dan kelemahan, maka penting bagi Anda untuk meluangkan waktu sejenak dalam upaya untuk mendefinisikan gaya-gaya kepemimpinan berikut ini.

Mengarahkan, memotivasi, dan merencanakan merupakan tiga hal yang menjadi fungsi standar bagi seorang Manajer dalam mendasarkan gaya kepemimpinan mereka. Namun, otokratis, demokratis, pendelegasian, transaksional dan transformasi adalah gaya kepemimpinan yang universal. 

Dalam banyak kasus, para Manajer disarankan untuk memasukkan kelima gaya dalam kepemimpinan mereka dan tidak membiarkan satu gaya kepemimpinan untuk mendominasi. Jenis gaya kepemimpinan yang berbeda ada di lingkungan kerja.

Sebagai seorang pemimpin, Anda harus secara sadar bergeser dari satu gaya kepemimpinan ke gaya kepemimpinan yang lain sesuai dengan keadaan dan kebutuhan. Ini akan memungkinkan Anda menjadi lebih efektif dan tidak dapat diprediksi saat Anda menjalankan tugas yang menjadi wewenang dan tanggung jawab Anda.

Agar Anda lebih dapat memahami jenis dan gaya kepemimpinan, di bawah ini, kita akan mendiskusikan 5 gaya kepemimpinan secara lebih rinci dan di mana masing-masing cocok untuk sebuah organisasi.

5 Jenis Gaya Kepemimpinan, antara lain:

1. Gaya Kepemimpinan Otokratis 

Gaya kepemimpinan otokratis juga disebut sebagai kepemimpinan otoriter. Gaya kepemimpinan seperti ini, biasanya melibatkan pemimpin yang memberi perintah dan mengharapkan perintahnya untuk dipatuhi oleh bawahannya tanpa pertanyaan.

Kalau kita cermati lebih dalam, kepemimpinan otoriter sebenarnya bukan suatu bentuk kepemimpinan, karena beberapa manajemen disiplin dan jenis pemimpin otokratis ini sering kali cenderung menjadi diktator. 

Dalam gaya kepemimpinan otokratis ini, semua pengambilan keputusan di dalam sebuah departemen atau organisasi dipusatkan pada pemimpin tersebut. Ini sama sekali tidak mendorong untuk berbagi ide (gagasan) dan pengetahuan terutama dari bawahan, dan dalam banyak kasus justru menghilangkan saran, peran serta kritik dari karyawan.

Kepemimpinan otokratis memberikan motivasi yang kuat kepada pemimpin, dan ini terbukti benar seperti yang telah berhasil dibuktikan pada masa lalu. Gaya kepemimpinan ini efektif karena memungkinkan pengambilan keputusan yang cepat karena hanya satu orang yang perlu memutuskan untuk keseluruhan kelompok dan individu.

Satu hal yang menjadi masalah dengan gaya kepemimpinan otokrasi, adalah bahwa mereka tidak mempercayai siapa pun dan ini tidak berkontribusi pada perkembangan positif sebuah organisasi atau perusahaan.

2. Gaya Kepemimpinan Demokratis

Gaya kepemimpinan demokratis juga dikenal sebagai gaya kepemimpinan partisipatif, dimana dalam gaya kepemimpinan ini melibatkan situasi di mana seorang pemimpin masih memberikan perintah tetapi memungkinkan beberapa masukan dari bawahannya mengenai apa yang telah digariskan dan diputuskan. 

Dalam gaya kepemimpinan ini,  seorang Manajer akan sering memberikan kesempatan kepada karyawannya untuk mengungkapkan ide, saran, dan perhatiannya terkait situasi yang terjadi dalam organisasi atau perusahaan.

Gaya kepemimpinan demokratis lebih menyukai pengambilan keputusan secara kelompok. Berbeda dengan gaya kepemimpinan otokratis yang pengambilan keputusannya sepihak yakni di tangan pemimpin itu sendiri, maka di sini pemimpin hanya akan memberi perintah atau memutuskan setelah berkonsultasi dengan anggota departemen atau anggota tim lainnya. 

Pemimpin yang mengadopsi gaya kepemimpinan demokratis ini cenderung akan mendapatkan banyak kekaguman, rasa segan dan kerja sama dari bawahannya. Oleh karena itu, mereka dapat memotivasi karyawan secara lebih efektif dan efisien.

Dalam konteks pengaturan organisasi, pemimpin demokratis cenderung menghasilkan lingkungan kerja yang dapat memuaskan karyawan. Bawahan juga merasa bahwa pendapat mereka di hargai dan di perhitungkan karena komunikasi bersama dan karena perasaan itu mereka kemudian dapat lebih berkomitmen untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi (perusahaan).

3. Gaya Kepemimpinan Delegatif

Ini adalah jenis gaya kepemimpinan ketiga dan merupakan gaya kepemimpinan yang paling memberdayakan dari lima jenis kepemimpinan lainnya. Gaya kepemimpinan delegatif juga dikenal sebagai "Laissez-faire" atau gaya pemerintahan bebas yang melibatkan seorang pemimpin yang menetapkan prioritas atau tujuan secara keseluruhan tetapi kemudian menonjol untuk membiarkan sesuatu terjadi.

Gaya kepemimpinan delegatif ini memungkinkan bawahan untuk membuat keputusan yang menjadi tanggung jawabnya. Pemimpin akan sering menugaskan karyawan dengan tanggung jawab untuk menganalisis, mengevaluasi dan memecahkan masalah yang mereka hadapi dalam pekerjaan mereka. 

Gaya kepemimpinan ini lebih cocok untuk karyawan atau tim yang lebih berpengalaman dan dewasa, dimana mereka yang telah membuktikan kemampuan, keterampilan, dan kompetensi mereka dari waktu ke waktu dan juga telah terbukti memiliki kepercayaan diri yang diperlukan untuk menangani masalah secara efisien dan bijaksana.

Namun demikian, ada salah satu kelemahan terbesar dari gaya kepemimpinan ini, yaitu peluang terjadinya kegagalan. Jika ada sesuatu yang tidak beres terjadi, Manajer tidak bisa menyalahkan karyawan yang merupakan reaksi yang paling mungkin bagi seorang pemimpin yang mempraktikkan kepemimpinan semacam ini.

4. Gaya Kepemimpinan Transaksional 

Gaya kepemimpinan transaksional, pada dasarnya, memperjelas peran dari karyawan, memprakarsai struktur dan memberi penghargaan atau menghukum karyawan individu atas kinerja tim. Dalam gaya kepemimpinan transaksional ini, seorang karyawan diberikan kesempatan untuk memimpin sebuah tim. 

Anggota tim tersebut diharapkan untuk mengikuti arahan dan perintah dari pemimpinnya dan bekerja sama untuk memastikan bahwa mereka dapat mencapai tujuan yang ditetapkan dan sebagai imbalannya akan menerima sesuatu yang berharga.

Pemimpin tim diberikan wewenang dan tanggung jawab untuk mengevaluasi, mengoreksi, dan melatih karyawan ketika produktivitas mereka tidak berada pada tingkat yang sesuai, dan mereka dapat menghargai efektivitas dan efisiensi ketika hasil yang diharapkan dapat tercapai.

5. Gaya Kepemimpinan Transformasional 

Gaya kepemimpinan transformasional adalah gaya kepemimpinan yang terbukti efektif di mana perubahan dan adaptasi terhadap perubahan situasi dan kondisi terbaru adalah cikal bakal organisasi modern yang sukses. 

Pemimpin transformasional adalah orang yang memiliki visi positif tentang organisasi di masa depan dan tentang apa yang ingin mereka capai serta mengubah keyakinan, nilai, dan kebutuhan pengikutnya.

Pemimpin transformasional selalu berusaha untuk mencapai tujuan mereka dengan membuat perasaan pekerja atau pengikut lebih sadar akan pentingnya keinginan yang mereka coba lakukan, meyakinkan mereka untuk menempatkan kebutuhan organisasi atau tim di atas pencapaian diri mereka dan untuk mendukung pencapaian pemimpin tersebut.

KESIMPULAN

Selain kelima jenis kepemimpinan diatas, masih banyak jenis kepemimpinan lain yang dapat Anda temukan dan Anda pelajari. Akan tetapi Anda harus tepat dalam memilih gaya kepemimpinan yang sesuai untuk diterapkan di lingkungan kerja Anda. 

Sebagai seorang Manajer dan pemimpin, Anda harus dapat memilih gaya yang tepat untuk situasi dan kondisi tertentu. Jenis gaya kepemimpinan apapun yang Anda pilih untuk diterapkan harus bisa diterapkan secara efektif dalam mengelola situasi yang dihadapi, sementara pada saat yang sama memungkinkan karyawan dan bawahan untuk tetap termotivasi dan yakin untuk mendengarkan, percaya, dan mengikuti kepemimpinan Anda.

Demikianlah uraian artikel tentang 5 Jenis Gaya Kepemimpinan. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan dapat menambah ilmu pengetahuan serta wawasan Anda.

Post a Comment for " Pahami 5 Jenis Gaya Kepemimpinan Berikut Ini"