Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Masalah Karyawan dan Cara Mengatasi Karyawan Bermasalah

Daftar Isi

Idealnya, seorang manajer yang juga menjabat sebagai pimpinan unit kerja harus memahami kebutuhan, personalitas, dan permasalahan yang dialami oleh karyawannya. Permasalahan yang sering dihadapi oleh karyawan meliputi ketidakpuasan kerja dan motivasi kerja.

Kedua hal tersebut terkait dengan gaya kepemimpinan manajer, manajemen kompensasi, manajemen karir, dan intensitas hubungan antara manajer dan karyawan. Oleh karena itu, permasalahan yang dihadapi karyawan pada dasarnya disebabkan oleh faktor-faktor eksternal. 

Artinya, jika faktor-faktor eksternal tersebut tidak ditingkatkan, maka kepuasan kerja dan motivasi kerja akan rendah dan mempengaruhi kinerja karyawan, yang pada gilirannya akan mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Sementara itu, karyawan yang mengalami masalah bisa dicirikan dengan perilaku atau sifat malas, kurang komitmen, mudah emosional, tidak disiplin, sering tidak masuk kerja, dan egois saat bekerja sama. 

Ciri-ciri kerjanya adalah sangat kurang baik, asal-asalan, dan kurang toleran terhadap lingkungan. Perilaku tersebut lebih terkait dengan faktor internal dibandingkan faktor eksternal. Faktor internal karyawan meliputi pendidikan, usia, pengalaman kerja, sikap, dan kemampuan. 

Namun, manajemen kontrol yang lemah, kurangnya pelatihan dan pengembangan, manajemen kompensasi dan karir yang tidak adil, dan hubungan antar karyawan yang kurang baik dapat mendorong munculnya perilaku negatif dari karyawan seperti itu.

Baik masalah karyawan maupun karyawan yang mengalami masalah dapat menimbulkan masalah perusahaan yang berkepanjangan dan menimbulkan biaya yang tinggi. Akhirnya, keuntungan perusahaan akan menurun. 

Misalnya, perusahaan harus memikul beban ketika produktivitas menurun akibat potensi karyawan yang rendah. Begitu juga jika perusahaan harus menghentikan program produksinya karena banyak karyawan yang malas dan tidak disiplin. Selain itu, hal ini juga dapat menyebabkan kegagalan dalam pendistribusian barang ke pasar dan menimbulkan ketidakpuasan pelanggan dan konsumen.

Pendekatan Umum Kepada Karyawan

Karena masalah-masalah yang dihadapi karyawan pada dasarnya berasal dari faktor-faktor eksternal, solusinya terletak pada sistem manajemen perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan dapat mengambil beberapa tindakan umum untuk memecahkan masalah tersebut, seperti:

  • Melakukan analisis menyeluruh tentang faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kepuasan kerja, motivasi, dan kinerja karyawan.
  • Menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam hal penerapan sistem manajemen sumber daya manusia dan kaitannya dengan strategi bisnis, termasuk analisis pekerjaan dan beban kerja karyawan.
  • Memperbaiki fungsi-fungsi MSDM, mulai dari rekrutmen dan seleksi, orientasi, pelatihan dan pengembangan, penempatan, kompensasi, dan manajemen karir.
  • Menyelaraskan strategi bisnis dengan strategi-strategi lain, seperti SDM, finansial, produksi, pemasaran, dan informasi, untuk membentuk kesatuan yang utuh.
  • Menyesuaikan gaya kepemimpinan untuk sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Dengan melakukan tindakan-tindakan ini, perusahaan dapat mengatasi masalah karyawan dan mencegah munculnya masalah kronis, sehingga dapat mempertahankan kinerja dan meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Strategi dan Cara Mengatasi Karyawan Bermasalah

Untuk mengatasi karyawan yang memiliki masalah, beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan antara lain:

  • Menentukan faktor utama yang memicu terjadinya masalah pada karyawan, seperti karyawan yang malas, tidak disiplin, mudah tersinggung, tidak stabil emosi, dan sangat egois.
  • Melakukan sosialisasi dan internalisasi budaya organisasi, budaya kerja, dan budaya kualitas kerja secara intensif, termasuk tindakan-tindakan untuk menegakkan disiplin dan koreksi jika perlu, tergantung pada tingkat masalah yang dihadapi.
  • Memberikan pelatihan dan pengembangan terutama dalam hal soft skills, bimbingan dan konseling dari manajer dan karyawan senior yang berwibawa.
  • Menerapkan sistem imbalan yang menarik bagi karyawan yang berprestasi dan hukuman bagi karyawan yang tidak memenuhi standar, dengan cara objektif, tegas dan tanpa diskriminasi.

Menciptakan sebuah tim kerja yang kohesif dan enerjik merupakan hal penting dalam menjalankan suatu perusahaan. Hal ini bisa dicapai dengan memiliki seorang pemimpin yang memiliki kemampuan untuk membangun motivasi dan melakukan transformasi pada timnya. 

Kepemimpinan ini harus memiliki visi dan misi yang jelas, serta memahami bagaimana cara memotivasi anggotanya untuk bekerja secara maksimal. Keberhasilan dalam membangun sebuah tim kerja yang solid dan dinamis sangat tergantung pada kualitas kepemimpinan yang dimiliki.

Langkah-langkah tersebut memerlukan kerja sama dan komitmen dari semua pihak dalam perusahaan, mulai dari pimpinan, manajemen, dan karyawan. Dalam mengatasi masalah karyawan bermasalah, perusahaan harus memahami dan memprioritaskan bahwa sumberdaya manusia adalah aset yang paling berharga bagi perusahaan. 

Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan-tindakan preventif dan korektif yang tepat dan bijaksana guna mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh karyawan. Termasuk memfasilitasi karyawan untuk mengatasi masalah-masalah pribadi yang mungkin mempengaruhi kinerja mereka, seperti memberikan kesempatan untuk berbicara dengan pekerja sosial, psikolog, atau konselor.

Dengan mengatasi masalah karyawan, perusahaan akan meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya operasi, dan memperbaiki citra perusahaan di mata konsumen dan masyarakat. Terlebih lagi, karyawan yang puas dan merasa dihargai akan memberikan kontribusi yang lebih baik bagi perusahaan dan memperkuat budaya organisasi yang positif.

Masalah karyawan dan karyawan bermasalah adalah hal yang wajar terjadi dalam setiap perusahaan, meskipun tingkat dan frekuensinya berbeda-beda. Ada masalah ringan dan ada pula yang parah. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan dapat menggunakan pendekatan organisasi dengan membuat strategi dan kebijakan baru untuk sumber daya manusia, atau melakukan pendekatan pribadi. 

Namun, tidak peduli seberapa besar masalahnya, mengatasi masalah karyawan dan karyawan bermasalah tidak boleh ditunda. Jika ditunda, masalah hanya akan semakin rumit dan kompleks. Oleh karena itu, masalah harus dicari solusinya secepat mungkin dan diawali dengan tindakan preventif.

Kesimpulan

Masalah karyawan dan karyawan bermasalah merupakan hal yang sering terjadi di perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus memiliki strategi dan pendekatan yang tepat untuk mengatasinya, seperti mengidentifikasi faktor penyebab, melakukan sosialisasi dan internalisasi budaya perusahaan, melatih dan mengembangkan karyawan, mengimplementasikan sistem imbalan dan umpan balik, dan menciptakan tim kerja yang solid dan dinamis. 

Semua langkah ini harus diambil secepat mungkin untuk menghindari masalah karyawan dan karyawan bermasalah semakin kompleks dan menimbulkan dampak negatif pada perusahaan.

Post a Comment for " Masalah Karyawan dan Cara Mengatasi Karyawan Bermasalah"