Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

10 Penyakit Mental Pada Manusia

 

10 Penyakit Mental Pada Manusia
credit:freepik.com

Mengutip definisi dan pengertian tentang kesehatan mental yang di lansir pada halaman resmi WHO di  https://www.who.int/, di nyatakan bahwa Kesehatan mental merupakan komponen kesehatan yang tidak terpisahkan dan esensial. 

Konstitusi WHO menyatakan bahwa: "Kesehatan adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang lengkap dan bukan hanya karena tidak adanya penyakit atau kelemahan." Implikasi penting dari definisi ini adalah bahwa kesehatan mental lebih dari sekadar tidak adanya gangguan atau kecacatan mental.

Kesehatan mental adalah keadaan sejahtera dimana seseorang mampu menyadari kemampuannya sendiri, dan dapat mengatasi tekanan hidup yang normal, dapat bekerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya.

Kesehatan mental sangat penting bagi kemampuan kolektif dan individu kita sebagai manusia untuk berpikir, mengekspresikan emosi, berinteraksi satu sama lain, mencari nafkah dan menikmati hidup. Atas dasar ini, promosi, perlindungan, dan pemulihan kesehatan mental dapat dianggap sebagai perhatian penting individu, komunitas, dan masyarakat di seluruh dunia.

Beberapa fakta kunci tentang kesehatan mental adalah:

  • Kesehatan mental lebih dari sekedar tidak adanya gangguan mental.
  • Kesehatan mental merupakan bagian integral dari kesehatan; memang, tidak ada kesehatan tanpa kesehatan mental.
  • Kesehatan mental ditentukan oleh berbagai faktor sosial ekonomi, biologis dan lingkungan.
  • Strategi dan intervensi kesehatan masyarakat dan antarsektoral yang hemat biaya ada untuk mempromosikan, melindungi dan memulihkan kesehatan mental.

Penentu Kesehatan Mental

Berbagai faktor sosial, psikologis, dan biologis akan menentukan tingkat kesehatan mental seseorang pada titik waktu kapan pun dan  dimana pun. Misalnya, kekerasan dan tekanan sosial-ekonomi yang terus-menerus diakui sebagai risiko bagi kesehatan mental. Bukti paling jelas adalah terkait dengan kekerasan s*ksual.

Kesehatan mental yang buruk juga terkait dengan perubahan sosial yang cepat, kondisi kerja yang penuh tekanan, diskriminasi gender, pengucilan sosial, gaya hidup yang tidak sehat, kesehatan fisik yang buruk, dan pelanggaran hak asasi manusia (human rights).

Ada faktor psikologis dan kepribadian tertentu yang membuat orang rentan terhadap masalah kesehatan mental. Risiko biologis yang dimaksudkan disini adalah termasuk faktor genetik.

Sebagai referensi untuk Anda, berikut ini adalah 10 Penyakit Mental Pada Manusia, yaitu:

1. Mempersalahkan Seseorang

Memepersalahkan seseorang merupakan sebuah penyakit mental yang sering disebut sebagai penyakit P dan K, yakni Primitif dan Kekanakan.

Primitif

Mempersalahkan seseorang merupakan sudut pandang sempit orang primitif. Sebagai contoh mislanya, di pedalaman Afrika, jika ada orang yang sakit, yang dipikir adalah: "Siapa nih yang nyantet?" Selalu "siapa", Bukan "apa" pemicunya. 

Bidang kedokteran kekinian selalu cari tahu "apa" penyebabnya, dan bukan "siapa". Jadi jika kita berpikir dan mempersalahkan seseorang, itu sama saja dengan sikap primitif. 

Kekanakan

Mengapa? Beberapa orang anak selalu merasa tidak suka ketika dituding. Jika ada piring yang jatuh, "Adik tuh yang salah", atau, "Mbak tuh yang salah". Jika Anda selalu bersikap seperti ini, maka itu adalah sebuah sifay yang kekanakan.

2. Mempersalahkan Dirinya Sendiri

Mempersalahkan diri kita sendiri jika merasa tidak sanggup lagi mengerjakan sesuatu. Ini berlainan dengan mengakui kesalahan. Anda pernah merasakannya? Jika Anda bilang tak pernah, maka sudah pasti Anda berbohong. "Ah, dia kan seorang pakar, dia mempunyai kedudukan, dia berpotensi, dan lain-lain, sedangkan saya ini apa ?", wah saya tidak masuk kriteria deh. 

"Dia lulusan S3, sedangkan saya hanya lulus SMP, wajar kalau saya tidak masuk kriteria itu. Da mempunyai banyak waktu, sedangkan saya repot, sudah pasti saya tidak masuk kriteria". Penyakit ini ibarat kanker, bahkan jauh lebih besar dan berbahaya karena itu ada dalam diri Anda.

Jadi walaupun yang keliru adalah mitra, anak buah, atau bahkan juga atasan, jangan selalu berkata "Saya yang salah, saya yang tidak sanggup, dan lain-lain". Penyakit ini pelan-pelan dapat membunuh kita. 

Berasa inferior, kita tidak punyai kekuatan. Kita kerap memperbandingkan kesuksesan seseorang dengan kekurangan kita, hingga kesuksesan seseorang dipandang lumrah karena mereka mempunyai suatu hal lebih yang kita tidak punyai.

3. Tidak Punyai Goal atau Harapan

Kita kerap terdiam dengan aktivitas kerja, tapi arahnya tidak terang dan jelas. Seharusnya kita selalu memiliki sasaran kerja dengan milestone. Buat sasaran periode jangka panjang dan periode jangka pendek secara tercatat rapih. 

Contohnya seperti begini: Ada seekor Anjing yang jago berlari namun tinggi hati. "Apa sih yang tidak dapat saya kejar, kuda saja kalah sama saya". Selanjutnya ada kelinci yang hanya bisa lompat-lompat, kiclik, kiclik, kiclik. 

Temannya kemudian berkata, "Nah tuh ada kelinci, kejar saja". Kemudian dia kejar itu kelinci, wusss...., kelinci berlari dengan lebih kencang, Anjingnya ngotot mengejar dan kelinci berlari sekencang - kencanya tanpa memperdulikan apapun, dan pada akhirnya tidak tersusul, kelinci masuk kedalam pagar.

 Anjing itu kemudian balik lagi ke temannya dan ditertawakan. "Ah, kamu katanya jago lari, sama kelinci saja tidak dapat mengejarnya. Katanya kamu yang paling kuat". "Lha dia goalnya untuk selalu hidup sih, survive, lha saya goalnya untuk fun saja sih". Jika "GOAL" kita hanya untuk "FUN", mengisi waktu saja, ya hasilnyatentu tidak akan maksimal.

4. Memiliki "Goal", Namun Tidak Terarah

Umumnya ini dirasakan oleh orang yang tidak "teachable". Goalnya salah, konsentrasi kita salah, jalannya salah, arahnya salah. Contohnya : Ada pemuda yang terobsesi dengan emas, karena dampak adat yang mengagungkan emas. 

Pemuda ini pergi ke pertokoan dan kemudian mengisi karungnya dengan emas lalu pergi begitu saja. Sudah pasti dia akan di tangkap dan diamankan oleh polisi dan kemudian diinterogasi. Jawabannya, "Tujuan saya menginginkan emas, saya tidak mau saksikan kiri-kanan saya lagi".

5. Suka Mengambil Jalan Pintas (Instan)

Kesuksesan tak pernah dilewati melalui jalan pintas (instan). Jalan singkat tidak akan membawa orang ke keberhasilan yang sesungguhnya, karena tidak mengikut prosesnya dengan benar. Jika kita menghindari proses, maka itu artinya kita mengambil jalan pintas. 

Sebuah contoh, Pemain bulu tangkis Juara dunia asal Indonesia bangun jam 5 pagi, kemudian lari keliling stadion utama Senayan, melakukan latihan smash 1000 kali. Itu bukanlah sebuah jalan singkat. 

Tidak ada orang yang berleha-leha setiap hari dengan mengenakan sarung, terus tiba- datang menjadi juara dunia bulutangkis. Tidak ada! Jika Anda diminta untuk menyimpan uang 1 juta, dan dalam tiga minggu kemudian menjadi 3 juta, apakah itu logis? Mustahil!. Karena hal tersebut menantang kodrat.

6. Terlalu Santai dan Menganggap Remeh

Analoginya seperti ini: Pesawat terbang untuk dapat take-off, harus memiliki kecepatan minimal bukan? Sebagai contoh, sebuah Pesawat Boeing 737, agar bisa take- off, membutuhkan kecepatan minimal 300 km/jam. 

Jika kecepatan pesawat hanya 50 km/jam, itu akan menjadi hal yang sia - sia saja, karena pesawat tersebut tidak mungkin dapat take-off dan terbang.

Plane take-off
credit:freepik.com

7. Meremehkan Hal - Hal Kecil

Anda memiliki keinginan yang sangat besar, tetapi Anda hanya berfokus pada hal - hal yang besar saja, sementara yang kecil-kecil tidak dikerjakan. Anda lupa, jika susunan bangunan yang besar, tentu ada elemen kecilnya. Penginnya yang luar biasa saja, namun meremehkan hal yang kecil padahal Anda tahu bahwa hal - hal kecil tersebut merupakan pendukung pentig untuk hal - hal besar yang akan Anda kerjakan.

8. Terlampau Cepat Menyerah

Tidak boleh Anda berhenti bekerja hanya pada periode eksperimen selam tiga bulan. Bukan memulai dengan yang keliru yang membuat orang tidak berhasil, tetapi berhenti pada tempat dan waktu yang keliru yang menjadi penyebabnya. Memulai dengan sesuatu kesalahan masih dapat diperbarui, tetapi berhenti di tempat yang keliru  akan menjadi lebih sulit bagi Anda.

9. Bayangan Masa Lampau

Mungkin hal ini terdengar puitis sekali, snamun saya merasa cukup senang dengan hal ini. Karena apa? Kita selalu penuh dengan memori bukan? Apa yang kita kerjakan, masuk kedalam memori kita, minimal sebagai alasan kita untuk cara kita selanjutnya. 

Apa lagi jika kita pernah tidak berhasil melakukannya (katakanlah gagal), dan merasa tidak berani untuk mencobanya kembali. Ini dapat kembali lagi ke penyakit nomer-3. Ketidakberhasilan sebagai akibat dari bayangan masa lampau yang tidak teratasi dengan baik. Itu adalah bayangan negatif. 

Memori kita kadang- terkadang benar-benar membatasi kita untuk maju ke depan. Kita terkadang lupa jika hidup itu terus maju. "Waktu" itu maju bukan?. Apakah ada diantara Anda yang memiliki jam yang jalannya kebalik? Tidak ada bukan? Semua maju, hidup itu maju. 

Lari saja kedepan, kalaulah harus jatuh, tentu kedepan bukan? Orang yang sukses, tentu pernah mengalami ketidak berhasilan. Itu memori negatif yang merintangi keberhasilan kita.

10. Menghipnotis Diri dengan Keberhasilan Semu

Hal ini biasa disebut sebagai "Pseudo Success Syndrome". Kita dihipnotis dengan itu. Jika kita pernah sukses dengan sebuah kesuksesan kecil, kemudian berhenti, tidak kemana - mana lagi. Kita telah merasa senang dengan sukses kecil itu. 

Napoleon Bonaparte pernah mengatakan, "Saat yang paling beresiko tiba bersama-sama dengan kemenangan yang besar". Itu saat yang paling beresiko, karena orang yang tidak waspada, dan mabok dengan kemenangannya. 

Kita tidak boleh terjerat dengan goal-goal atau hasil yang kecil, karena kita akan menuju target yang lebih besar, sebuah goal yang jauh lebih penting. Kita tidak boleh berpuas diri, karena nanti akan menjadikan kita tinggi hati, congkak dan sombong. 

Ingat, ketiga hal tersebut adalah alasan utama mengapa kita tidak pernah berhasil dan menjadi sukses.

Itulah uraian artikel mengenai 10 Penyakit Mental Pada Manusia. Semoga artikel ini bisa menjadi inspirasi untuk Anda.

Post a Comment for "10 Penyakit Mental Pada Manusia"