Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mendengarkan untuk Belajar- Menjadi Ahli dalam Berkomunikasi dengan Efektif

Berkomunikasi dengan Efektif

Halo semuanya! Saya sangat senang bisa berbincang dengan kalian hari ini mengenai sesuatu yang sungguh penting, yakni kemampuan berkomunikasi dengan efektif. Sebelumnya, saya ingin bertanya, pernahkah kalian merasa kesulitan untuk tetap fokus pada suatu aktivitas? 

Nah, hal tersebut dikenal sebagai "rentang perhatian." Saya memiliki kuis singkat untuk kalian. Tebaklah, berapa rata-rata durasi rentang perhatian seseorang saat ini? Apakah sekitar empat menit, 45 detik, sembilan detik, atau dua menit?

Jadi, bagi yang menebak sembilan detik, selamat! Kalian benar! Namun, pertanyaannya sekarang adalah, bagaimana kita bisa berkomunikasi dengan efektif saat kita hanya memiliki waktu singkat untuk menarik perhatian orang lain? Haruskah kita berbicara dengan cepat dan singkat?

Pada kesempatan ini, saya ingin berbagi pengalaman pribadi saya sebagai seorang ayah. Anak-anak saya, sekelompok cowok ganteng ini, sudah tumbuh dewasa sekarang. Namun, saat mereka masih kecil dulu, saya menyadari bahwa berkomunikasi dengan mereka bukanlah hal yang main-main. Saya selalu berupaya untuk memastikan kejelasan dalam percakapan kita, tak peduli dalam fase atau tahap apapun mereka berada.

Pelajaran pertama yang saya dapatkan adalah bahwa satu ukuran komunikasi tidak sesuai untuk semua orang. Setiap individu memiliki gaya dan keunikan dalam berkomunikasi. Ini juga berlaku bagi anak-anak saya. Oleh karena itu, sebagai seorang ayah, saya harus belajar memberikan perhatian dan mendengarkan mereka dengan penuh perhatian.

Pelajaran kedua yang ingin saya bagikan adalah betapa pentingnya mendengarkan. Ketika anak bungsuku didiagnosis menderita autisme, saya menjadi semakin sadar akan beragamnya spektrum autisme. Setiap individu memiliki keunikan dan cara tersendiri dalam berkomunikasi. Oleh karena itu, mendengarkan merupakan kunci untuk memahami mereka dan membangun hubungan yang kokoh.

Saat berbicara mengenai berkomunikasi, kita hidup dalam era di mana teknologi canggih terletak di ujung jari kita. Segala sesuatunya terjadi dengan cepat dan mudah. Namun, ada harga yang harus dibayar. Berkomunikasi secara online dapat membuat kita kesulitan dalam mengungkapkan emosi dan niat dengan jelas. 

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tetap berkomunikasi secara langsung dan tatap muka. Saat berbicara secara langsung, kita dapat membaca bahasa tubuh dan emosi lawan bicara, yang akan membantu kita lebih memahami perasaan dan pemikiran yang sebenarnya.

Sayangnya, teknologi juga dapat membuat kita kurang sabar dalam berkomunikasi. Sering kali kita ingin segera mengakhiri percakapan dan enggan untuk mendengarkan dengan penuh perhatian. Padahal, mendengarkan dengan seksama sangatlah penting, karena dengan cara ini kita dapat memahami sudut pandang dan perspektif orang lain.

Sekarang, saya memiliki tantangan untuk kalian. Dalam 24 jam mendatang, cobalah untuk menekankan mendengarkan dengan lebih baik dalam setiap percakapan kalian. Perhatikan apa yang terjadi. Dengan mendengarkan secara lebih baik, kita dapat belajar lebih banyak mengenai orang lain dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi kita. Selain itu, tidak ada salahnya untuk tetap berkomunikasi secara langsung, karena melalui cara ini, kita dapat membangun hubungan yang lebih kuat dan lebih berarti.

Jadi, selamat mencoba tantangan ini! Semoga artikel ini membantu kalian menjadi mahir dalam berkomunikasi secara efektif. Ingatlah, mendengarkan adalah kunci, dan dengan berkomunikasi dengan jelas dan penuh keyakinan, kita dapat meraih banyak hal dalam hidup kita. Terima kasih telah mendengarkan cerita saya, semoga bermanfaat! Sampai jumpa lagi!

Sumber: Saluran TEDx Talks

Post a Comment for " Mendengarkan untuk Belajar- Menjadi Ahli dalam Berkomunikasi dengan Efektif"