Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Career Planning

Pengertian Career Planning

Apa itu Career Planning (Perencanaan Karir)?

Perencanaan karir adalah evaluasi dan perencanaan diri yang dilakukan oleh seseorang untuk memiliki jenjang karir yang kuat dan terarah. Proses perencanaan karir dalam proses berulang-ulang dan secara terus menerus memahami diri sendiri, menetapkan tujuan karir, merevisi keterampilan dan mencari pilihan karir yang tepat.

Pentingnya Perencanaan Karir 

Perencanaan karir merupakan proses langkah bijaksana yang memungkinkan seorang individu untuk fokus di mana dia ingin berada dalam kehidupan profesionalnya. Dengan adanya tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang, ini dapat membantu untuk merencanakan perjalanan mereka dalam kehidupan profesional mereka. 

Penilaian diri diperlukan untuk memahami kemampuan dan kekurangan seseorang. Berbagai pilihan karir harus terus dieksplorasi secara rinci dan detail untuk menemukan kesesuaian antara kemampuan seseorang dan peluang yang diberikan oleh pilihan karirnya. 

Ini melibatkan pembelajaran dan peningkatan berkelanjutan untuk membangun dan tumbuh di jalur karir yang dipilih secara tepat. Perencanaan karir yang baik membantu seseorang tumbuh dalam kehidupan dalam karir profesional mereka, yang juga membantu mereka tumbuh secara pribadi.

Langkah-langkah dalam Proses Perencanaan Karir 

Proses perencanaan karir merupakan elemen penting bagi pengembangan karir seseorang. Beberapa langkah dasar dalam proses perencanaan karir adalah sebagai berikut:

1. Penilaian Diri

Langkah pertama dalam proses ini adalah penilaian diri yang harus dilakukan oleh individu untuk memahami keterampilannya, bidang minatnya, dan sebaginya.

2. Penelitian Karir

Langkah kedua dalam proses ini adalah bagimana memahami pilihan karir, perusahaan yang tersedia, pilihan pertumbuhan dalam karir dan lainnya.

3. Menetapkan Tujuan Karir

Langkah selanjutnya dalam perencanaan karir adalah menetapkan tujuan jangka pendek serta tujuan karir jangka panjang untuk diri sendiri, dan untuk memiliki jalur karir yang jelas.

4. Pelajari dan Tingkatkan Keterampilan

Langkah keempat dalam proses ini adalah terus berusaha untuk memperoleh keterampilan dan pengetahuan baru agar sejalan dengan tujuan karier dan persyaratan industri saat ini.

5. Persiapan CV

Langkah selanjutnya dalam proses perencanaan adalah mempersiapkan diri sepenuhnya dalam hal CV, surat lamaran, rekomendasi, dan sebagainya.

6. Pencarian Kerja

Langkah keenam adalah membuat daftar pendek perusahaan tempat seseorang mencari pekerjaan dan mulai melamar ke perusahaan tersebut.

7. Merevisi Tujuan Karir

Langkah terakhir dalam proses perencanaan karir adalah terus mengevaluasi tujuan karir dan kembali melakukan penilaian diri untuk membangun jalur karir yang lebih kuat.

7 Faktor Paling Umum yang Mempengaruhi Pilihan Karir 

1. Keinginan Orang Tua/Tekanan Orang Tua

Memilih karir hanya untuk memenuhi harapan orang tua adalah keputusan yang paling umum diambil oleh kebanyakan orang pada tahap awal, dan cenderung akan mereka sesali di kemudian hari. 

Sebagian besar orang dari keluarga bisnis secara default diharapkan untuk memilih perdagangan dan karenanya lembaga kursus bisnis dianggap sebagai tempat kursus karir yang cocok untuk mereka. 

Beberapa orang yang menolak tunduk pada tekanan orang tua yang mengarah ke grafik karier yang tidak berhasil. Pengaruh seperti itu di bawah pakaian mengikuti keinginan orang tua mereka dianggap tidak bermanfaat bagi seseorang dalam jangka panjang.

2. Persuasi Sejawat

Ini adalah cara termudah untuk melepaskan diri dari pengambilan keputusan sendiri. Sebagian besar orang ingin mengikuti orang banyak untuk sampai ke tujuan mereka. 

"Follow your friends" adalah latihan paling trending yang terlihat saat pemilihan universitas atau perguruan tinggi. Pilihan mayoritas dianggap sebagai pilihan terbaik. 

Pola pikir ini telah meningkatkan hitungan dalam kelompok biasa-biasa saja di mana mereka gagal untuk berhasil dalam karir mereka dan hanya mempertahankannya dengan kinerja rata-rata.

3. Kinerja Masa Lalu

Ini sebenarnya merupakan dasar yang paling tidak dapat dibenarkan dan terdistorsi untuk menganalisis bidang kinerja dan minat seseorang. 

Di Indonesia, kita tidak hanya bergejolak dalam sistem pendidikan lama pembelajaran hafalan tetapi kita percaya pada angka untuk membuktikan kualitas kita. 

Praktek menentukan bidang minat seseorang berdasarkan kinerja ujian satu kali ini sering menyebabkan keputusan karir yang salah.

4. Potensi

Potensi seseorang dapat menjadi kriteria yang sah untuk memilih karir. Sangat sedikit yang mampu mengidentifikasi potensi mereka dan memilih subjek pengetahuan mereka berdasarkan hal itu. 

Karier yang dipilih berdasarkan potensi seseorang memiliki prospek yang lebih besar untuk memastikan kesuksesan dibandingkan dengan faktor lainnya.

5. Penempatan

Kita ingin memilih profesi yang dapat menyediakan nasi yang kita makan. Peluang penempatan di universitas tertentu dengan demikian dianggap sebagai faktor terpenting bagi seseorang ketika mereka membicarakan pilihan karir mereka. 

Pilihan penempatan yang baik merupakan pendorong motivasi yang penting bagi seseorang dalam Perencanaan Karir mereka.

6. Didorong Kepribadian

Sebagian besar orang memilih bidang yang menjadi minat mereka berdasarkan pada kepribadian dan karakter mereka. Namun, bisa juga sebaliknya, ketika karir yang memilih mereka berdasarkan kepribadian mereka. 

Di sini kepribadian tidak hanya mencakup presentasi lahiriah seseorang tetapi juga persepsi yang dia pegang tentang masyarakat. Seorang komunikator yang baik, yang memiliki penguasaan yang baik pada kemampuan bahasanya, lebih condong ke aliran komunikasi massa. 

Demikian pula, seorang pemimpin yang baik dan memiliki kapasitas untuk mempengaruhi massa memilih bidang manajemen. Ciri-ciri kepribadian selalu membantu dalam menentukan karier yang baik, karena mudah untuk mengasah keterampilan yang sudah kita peroleh secara alami.

7. Keterjangkauan

Ini adalah kriteria dasar dan paling penting bagi sebagian besar dari mereka yang ingin berkarier. Keterjangkauan akan menentukan daya beli individu yang berani bermimpi. 

Di Indonesia, ketika hak atas pendidikan bertujuan untuk menjamin pendidikan untuk semua, ia gagal mendistribusikan standar kualitas pendidikan. 

Pilihan karir tidak boleh didasarkan pada model atau konsep tertentu. Seseorang harus memilih kariernya berdasarkan minatnya pada bidang tertentu. Ketujuh faktor yang disebutkan di atas hanya dapat menjadi faktor yang berpengaruh dalam proses pemilihan karir, seharusnya tidak menjadi kriteria untuk Perencanaan Karir.

Perencanaan Karir sangat penting untuk memastikan kehidupan kerja yang sukses.

Contoh Perencanaan Karir

Mari kita ambil contoh seorang insinyur, katakanlah namanya Budi yang baru saja lulus dan tertarik dengan robotika. Untuk memulai perencanaan, Budi harus menilai terlebih dahulu robotika seperti apa yang dia minati dan apa tingkat keahliannya. 

Setelah itu, ia perlu menetapkan tujuan dengan pendekatan kotak waktu tentang bagaimana ia ingin berkembang dalam karir robotikanya. 

Jika ada kesenjangan, ia perlu mengikuti pelatihan dan kursus untuk mengurangi kesenjangan dan mencari pekerjaan mungkin di sektor manufaktur dan otomotif di mana robotika cocok secara alami. 

Jika berhasil dalam mengamankan pekerjaan yang sesuai, perencanaan karir dapat lebih tepat berdasarkan pengalaman langsung di lapangan dan kemudian tujuan dan sasaran dapat ditentukan untuk lintasan karir baru.

Itulah ulasan artikel tentang Pengertian Career Planning, semoga bermanfaat untuk Anda.

Post a Comment for "Pengertian Career Planning"