Konsep ERO- Respon Anda Akan Menentukan Hasil Akhir

image via esqtraining.com

Dalam hidup ini kita pasti di hadapkan pada dua sisi yang saling berhadap - hadapan. Ada orang kaya di satu sisi dan ada orang miskin di sisi lainnya. Ada bahagia tentu ada sedih, ada orang pintar dan ada orang bodoh dan begitu seterusnya. 

Dalam menyikapi sebuah kejadian yang terjadi dalam hidup kita maka kita di tuntut untuk selalu bersikap dengan arif dan bijaksana, bukan hanya menggerutu, kecewa dan berputus asa.

Dalam sebuah training online yang saya ikuti dan di helat oleh ESQ Learning Centre dengan pembicaranya DR.HC. Ary Ginanjar Agustian beberapa waktu yang lalu, saya mendapatkan sebuah pencerahan yang mana hal tersebut akan saya bagikan kepada Anda.

Pada artikel sebelumnya saya juga sudah mempublikasikan sebuah materi training yang saya dapatkan dengan tema fokus pada apresiasi dan bukan ekspektasi. Bagi Anda yang belum sempat membacannya silahkan membacanya terlebih dahulu.

Keberhasilan kita dalam hidup di tentukan oleh tiga hal, yaitu:

• EVEN (Kejadian)
• RESPOND (Respon/tindakan)
• OUTCOME (Hasil)

Ketiga hal tersebut kemudian kita namakan konsep ERO.

Bagaimanakah Penerapan Konsep ERO tersebut?

Dalam artikel ini saya akan membagikannya untuk Anda, jadi sebaiknya Anda membaca artikel ini hingga tuntas agar dapat memahami konsep ERO tersebut dengan baik.

1. EVEN (Kejadian)

Even atau kejadian adalah sesuatu yang tidak dapat kita kendalikan dalam hidup ini. Hal tersebut merupakan hak dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Contoh nyata dari even atau kejadian ini adalah musibah pandemi COVID-19 yang melanda negara kita bahkan negara - negara lain di dunia ini. Kita tentu tidak mengharapakan bahwa musibah tersebut akan menimpa negeri kita. Akan tetapi ternyata Tuhan berkehendak lain dan musibah tersebut akhirnya juga terjadi di negara kita, Indonesia.

Baiklah, itu hanyalah sebuah contoh tentang even. Nanti saya akan jelaskan lebih lenjut tentang maslah COVID -19 kita dalam poin yang kedua yakni Respond.

Berikut ini saya akan memberikan sebuah contoh even atai kejadian yang lain, misalnya ada seorang ayah yang memiliki seorang putra yang masih bersekolah SD. Ayah tersebut adalah seorang pimpinan di sebuah perusahaan dengan jabatan yang lumayan tinggi. Pagi itu, seperti biasanya setelah mandi dan berganti pakaian mereka kemudian sarapan pagi bersama - sama. Namun karena terburu - buru dan takut terlambat datang ke kantornya (kebetulan dia memiliki janji presentasi dengan seorang klien yang potensial), sang ayah sarapan dengan sangat cepat dan tampak sangat buru - buru untuk segera menyelesaikan sarapannya.

Kemudian terjadi hal yang tidak di inginkan, tiba - tiba sanga anak tidak sengaja menumpahkan air susunya ke baju yang di pakai oleh sang ayah tersebut. 

Nah, dari even kejadian di atas maka kita akan melanjutkannya pada poin yang kedua yakni respond.

2. RESPOND (Respond/tindakan)

Dari analogi kejadian di atas kita dapat menyimpulkan bahwa even yang terjadi adalah sang anak menumpahkan air susu ke baju ayahnya tanpa di sengaja.

Ada dua respon disini yang dapat dilakukan oleh sang ayah, dimana kedua respon tersebut akan menghasilkan sebuah hasil akhir yang sangat berbeda, yaitu:

a. Sang Ayah Memarahi Anaknya Dan Berangkat Kerja Dengan terburu - buru tanpa sempat berganti baju.

b. Sang Ayah berkata kepada anaknya, supaya lain kali lebih berhati - hati, kemudian berganti baju dan kemudian menyelesaikan sarapannya dan berangkat ke kantor.

Dari kedua jenis respon di atas maka hasilnya akan kita lihat pada poin yang ketiga yakni Outcome (hasil).

3. OUTCOME (Hasil)

Hasil akhir yang didapatkan oleh sang ayah berdasarkan pada kedua jenis respon di atas adalah:

a. Sang Ayah Memarahi Anaknya Dan Berangkat Kerja Dengan terburu - buru tanpa sempat berganti baju.

• Sang Anak akan menangis karena di marahi
• Sang istri sibuk menengkan sang anak dan tidak memikirkan sang ayah
• Sang ayah terburu - buru di jalan, dan karena dalam keadaan marah akan berbahaya selama dalam perjalanan ke kantornya
• Sang ayah lupa membawa Lap top yang kan di gunakan untuk melakukan presentasi
• Klien kecewa dan proyekpun gagal didapatkan.

b. Sang Ayah berkata kepada anaknya, supaya lain kali lebih berhati - hati, kemudian berganti baju dan kemudian menyelesaikan sarapannya dan berangkat ke kantor.

• Sang anak tidak menangis dan dia mengerti kalau dia bersalah dan akan lebih berhati - hati di lain waktu
• Sang Istri kemudian menyiapkan baju pengganti yang akan di pakai oleh sang ayah
• Sang ayah tenang selama dalam perjalanan ke kantornya
• Sang istri telah telah menyiapkan semua peralatan yang di butuhkan oleh sang ayah untuk melakukan presentasi di kantornya
• Presentasi berjalan lancar, klien merasa puas dan proyek pun berhasil di dapatkan oleh sang ayah tersebut.

Dari analogi cerita diatas, maka kita dapat menyimpulkan bahwa respon Anda yang tepat pada sebuah kejadian yang menimpa hidup Anda akan menentukan hasil akhir dari hidup Anda.

Jika respon yang Anda berikan adalah sebuah respon yang negatif maka hasilnya (outcome) pun akan negatif, sementara jika respon yang Anda berikan adalah respon yang positif maka hasilnya pun akan positif.

Kemudian, berkenaan dengan musibah pandemi COVID-19 di atas, respon Anda dalam menyikapi musibah tersebut juga akan mempengaruhi hasil akhir Anda. Musibah COVID-19 ini telah mengharuskan kita untuk berdiam diri dirumah untuk sementara waktu. Banyak dari kita yang kemudian terpaksa harus kehilangan pekerjaan dan mata pencahariannya. Lalu bagaimanakah respon kita dalam menyikapi musibah tersebut?

Ada beragam respon yang dapat kita berikan. Kita bisa saja masrah, menggerutu, kesal, dan kecewa karena kita kehilangan pekerjaan gara - gara mussibah COVID-19 tersebut. Anda yang sehari - harinya berdagang tidak bisa menggelar dagangan Anda karena dilarang oleh pemerintah, atau Anda yang mengkin bekerja dengan menjual jasa sebagai pemandu wisata tidak bisa lagi melakukan pekerjaan Anda karena tempat wisata ditutup oleh pemerintah.

Semua respon yang kita berikan tentunya akan kembali kepada diri kita. Kita harus melakukan instropspeksi diri kita dan hidup kita selama ini. Ingatlah, kita baru beberapa bulan saja di berikan musibah ini oleh Tuhan dan kita sudah menggerutu dan menganggap kalau Tuhan tidak adil dan tidak sayang kepada kita. Kita lupa, bahwa selama bertahun - tahun lamanya kita hidup penuh dengan kebebasa, bebas pergi kemananpun yang kita mau, bebas bertemu dengan siapapun, bebas berlibur kemana saja dan dimana saja. Tidakkah kita mengingat hal tersebut? Lalu dimana letak ketidak adilan bagi Tuhan terhadap Anda?

Musibah ini merupakan  saat yang tepat bagi kita untuk melakukan " mahabah" atau instrospeksi terhadap diri kita. Kita baru di berikan sedikit musibah dan cobaan oleh Tuhan dan kita sudah kalang kabut tidak karuan dan menganggap kalau Tuhan tidak adil terhadap kita. Namun disisi lain kita tidak pernah merasa bersyukur ketika kita hidup dengan penuh kebebasan dan kebahagiaan sebelum musibah COVID-19 ini terjadi dan kita tidak merasa bersyukur kepada Tuhan akan hal tersebut.

Mungkin musibah ini adalah cara Tuhan dalam mengingatkan kita semua agar kita tidak sombong dalam hidup ini. Tuhan mengingatkan bahwa semua kesenangan dan kebahagiaan yang kita rasakan adalah nikmat dan pemberian daru-NYA. Kita tidak punya sebuah kekuatanpun untuk melawan kehendak Tuhan, dan oleh karena itu kita harus selalu bersyukur terhadap segala nikmat yang Tuhan berikan kepada siri kita.

Ada banyak sisi positif lainnya yang bisa Anda gali dari kejadian musibah ini. Anda bisa menciptakan eluang - peluang baru yang bahkan tidak pernah Anda fikirkan sebelumnya. Berpikir kreatif dan jeli dalam melihat peluang di masa pandemi COVID-19 ini adalah sebuah respon positif yang akan membawa perubahan besar dalam hidup kita.

Semoga musibah COVID-19 ini segera berakhir dan kita kembali hidup normal seperti sebelumnya. Terapkan konsep ERO dalam menghadapi setiap maslah dalam hidup Anda maka Anda akan menjadi orang yang menang.

Share :