Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tips Mengelola Strategi Retensi Karyawan Secara Tepat


Tips Mengelola Strategi Retensi Karyawan Secara Tepat
image via freepik

Sebelum melanjutkan artikel ini lebih jauh, saya ingin agar Anda memahami terlebih dahulu apakah yang dimaksud dengan Retensi karyawan. Bagi Anda yang belum sempat membaca artikel - artikel saya sebelumnya bisa membacanya di blog ini.

Retensi didefinisikan sebagai sebuah proses dimana perusahaan memastikan bahwa karyawannya tidak keluar dari pekerjaan mereka. Setiap perusahaan dan industri memiliki tingkat retensi yang bervariasi dan berbeda - beda antara satu dengan lainnya, yang menunjukkan persentase karyawan yang tetap bekerja didalam perusahaan selama periode waktu tertentu.

Retensi karyawan merupakan sebuah hal yang yang perlu dilakukan oleh perusahaan dalam usaha untuk mempertahankan karyawannya. Dengan kata lain, retensi karyawan dapat didefinisikan pula sebagai sebuah upaya dalam mempertahankan karyawan di suatu perusahaan sebagai seorang tenaga ahli utama. Retensi karyawan dilakukan untuk meminimalkan angka tingkat turnover karyawan, serta dapat meningkatkan rasa nyaman pada diri karyawan selama mereka bekerja di perusahaan. Strategi retensi karyawan harus dilakukan dengan tepat dan berkesinambungan secara terus - menerus.

Hal tersebut bertujuan agar kinerja karyawan menjadi semakin meningkat dari waktu ke waktu. Jika sebuah perusahaan gagal dalam menerapkan strategi retensi karyawan, maka yang akan terjadi adalah kinerja karyawan akan menurun dan tentu saja akan menyebabkan dampak yang buruk pada produktivitas dalam  bekkerja.

Pertanyaannya adalah bagaimana cara penyusunan strategi retensi karyawan dan cara pengelolaannya yang tepat dan benar?

Berikut ini adalah tips yang perlu dilakukan oleh perusahaan dalam rangka menerapkan strategi retensi karyawan, antara lain sebagai berikut:

1. Seorang pimpinan perusahaan harus memberikan dukungan secara penuh yang dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawan perusahaan. Contohnya dengan memberikan dukungan yaitu dengan cara mengatakan hal-hal positif yang dapat meningkatkan semangat kerja para karyawannya.

2. Memberikan kesempatan kepada setiap karyawan agar mereka bisa mengembangkan dirinya. Berikan kepercayaan baru yang dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan sehingga mereka akan merasa bahwa keberadaannya di perusahaan di hargai dan sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Dengan terbangunnya mindset tersebut, maka secara tidak langsung perusahaan telah berhasil membangun dan meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan.

3. Perusahaan harus mampu memikirkan tentang hal-hal yang dapat meningkatkan kemampuan karyawannya. Salah satunya adalah dengan cara memberikan tugas (project) baru yang lebih menantang kepada para karyawan. Hal tersebut akan sangat berguna untuk perkembangan skill karyawan dan bisa menjadi pengalaman bagi mereka dalam pekerjaan. Selain itu, tugas baru yang lebih menantang juga akan membantu karyawan untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih luas terhadap pekerjaannya sendiri.

4. Memberikan apresiasi dan pujian terhadap hasil kerja karyawan. Apresiasi tersebut tidak harus selalu berhubungan dengan kenaikan gaji, nominal berbentu uang atau promosi jabatan. Namun apresiasi bisa saja dalam bentuk memberikan pujian atas hasil pekerjaan karyawan yang dapat meningkatkan keuntungan perusahaan.

5. Menciptakan sebuah hubungan kerja yang baik dengan karyawan untuk mendukung terciptanya kenyamanan selama bekerja di perusahaan.


KARAKTERISTIK PEMIMPIN YANG BAIK


Karakteristik pemimpin yang baik
image via freepick

Keberhasilan dalam menjalankan strategi retensi karyawan ini, salah satunya sangat dipengaruhi oleh pemimpin perusahaan. Perusahaan yang memiliki pemimpin yang baik, akan menjadi lebih mudah dalam mempertahankan para karyawannya. 

Berikut ini adalah  5 karakteristik pemimpin yang baik, yaitu :

1. Mampu memberikan arahan (Petunjuk) yang jelas kepada karyawan untuk menuju masa depan perusahaan yang sukses seperti yang sudah ditetapkan sebelumnya. Arahan tersebut berguna agar nantinya hasil kerja karyawan tidak keluar dari koridor yang ada, sehingga tetap fokus menuju tujuan yang telah ditetapkan.

2. Siap untuk nenghadapi segala bentuk tantangan yang ada, sebelum karyawan mengalami stres akibat dari tantangan tersebut. Kesiapan tersebut di perkuat dengan langkah - langkah konkret dan nyata sehingga karyawan merasa nyaman dalam bekerja.

3. Memiliki keinginan yang tulus dalam memberikan berbagai hal yang terbaik kepada para karyawannya. Ada abanyak sekali contoh dimana pemimpin perusahaan sangat menghargai para karyawannya dan memperlakukan karyawan dengan sangat baik. Baginya karyawan adalah aset penting bagi perusahaan.

4. Memiliki kepercayaan bahwa karyawan merupakan salah satu aset terpenting bagi perusahaan. Ini ada hubungannya dengan point ketiga di atas. Kepercayaan kepada karyawan akan membuat karyawan menjadi tertantang untuk selalu menghasilkan kinerja yang terbaik untuk perusahaan.

5. Mampu mengapresiasi karyawannya, dengan cara selalu membuat para karyawan merasa yakin akan kemampuan mereka sehingga masa depan perusahaan dan pekerjaan mereka menjadi terjamin. Pemimpin yang baik akan membuat karyawan merasa betah bekerja di perusahaan Anda.

PENGELOLAAN RETENSI kARYAWAN DENGAN TEPAT 

Retensi karyawan bisa sangat berdampak pada kinerja dan produktivitas karyawan. Berikut ini ada lah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam mengelola retensi karyawan di perusahaan Anda, antara lain:

1. Mendapatkan karyawan dengan cara yang efektif

Tim HR harus mampu mencari kandidat (pelamar) yang benar-benar tepat untuk ditempatkan pada posisi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

2. Menawarkan kompensasi Yang Kompetitif

Menawarkan sebuah kompensasi dengan nilai yang kompetitif dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya diluar adalah salah satu cara yang cukup efektif. 

3. Menunjukkan apresiasi kepada karyawan

Jika perusahaan tidak pernah memberikan apresiasi dalam bentuk apapun kepada para karyawannya, maka bisa jadi karyawan terbaik perusahaan malah akan keluar dan mengundurkan diri secara mendadak.

4. Menerangkan jenjang karir karyawan di perusahaan dengan jelas. 

Jenjang karir merupakan salah satu alasan mengapa seorang karyawan mau bertahan dalam pekerjaan yang sedang dijalaninya dalam waktu yang cukup lama.

Itulah beberapa tips yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mengelola strategi retensi karyawan secara tepat. Pada dasarnya, perusahaan dan karyawan sama-sama saling membutuhkan. Oleh sebab itu, melakukan dan mengupayakan yang terbaik bagi keduanya menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Jika seluruh karyawan di perusahaan dapat dikelola dengan baik, maka perusahaan akan menjadi lebih mudah dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Semoga uraian artikel ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan Anda.

Post a Comment for "Tips Mengelola Strategi Retensi Karyawan Secara Tepat"