Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Turnover Karyawan Dan Cara Menghitungnya


Pengertian Turnover Karyawan Dan Cara Menghitungnya
image via freepik

Beberapa hari yang lalu saya telah menulis sebuah artikel tentang 6 Fokus Untuk Membuat Karyawan Loyal Terhadap Perusahaan, dimana didalamnya juga menyinggung sedikit tentang masalah turnover karyawan. Bagi Anda yang belum sempat membacanya silahkan untuk membacanya terlebih dahulu.

Dan pada artikel kali ini saya akan menulis satu topik yang masih ada hubungannya dengan artikel tersebut yakni  tentang Pengertian Turnover Karyawan Dan Cara Menghitungnya. Bagi Anda para HR (Human Resources) harus membaca artikel berikut ini sampai selesai agar memperoleh pemahaman yang lebih dalam lagi.

Apakah Definisi Dan Pengertian Dari Turnover Karyawan?

Turnover atau pergantian karyawan didefinisikan sebagai jumlah atau persentase karyawan yang meninggalkan perusahaan dan kemudian digantikan oleh karyawan baru.

Terdapat dua jenis turnover karyawan, yaitu : 
  • Karena sukarela
  • Karena tidak disengaja
Pergantian karyawan karena sukarela terjadi ketika seorang karyawan memilih untuk meninggalkan pekerjaannya (yaitu berhenti atau mengundurkan diri), sedangkan pergantian karyawan yang tidak disengaja terjadi ketika pemilik perusahaan membuat keputusan dengan memecat karyawan.

Pada kenyataanya, tidak peduli apakah seorang karyawan mengundurkan diri atau dipecat, ketidakhadiran mereka telah mengambil bagian pada margin keuntungan. Salah satunya adalah kewajiban bagi perusahaan untuk membayarkan pesangon karyawan tersebut, ditambah lagi dengan biaya untuk mempekerjakan seseorang untuk mennggantikan tempat kerja mereka. Dalam hal ini perusahaan telah kehilangan hasil dalam sisi produktivitas dan juga kehilangan pendapatan.

Tingkat turnover karyawan yang terlalu tinggi dalam sebuah perusahaan merupakan sebuah masalah, baik untuk tim HR maupun bagi perusahaan. Ada banyak sekali alasan mengapa hal tersebut menjadi sangat merugikan. 

Misalnya, apabila karyawan dari suatu perusahaan banyak yang mengundurkan diri, maka perusahaan tersebut perlu melakukan proses seleksi kembali untuk mendapatkan karyawan yang baru sebagai penggantinya.  Hal tersebut tentu saja akan membuang-buang waktu dan biaya yang seharusnya tidak perlu ada. Selain itu juga ada efek negatif yang harus ditanggung oleh perusahaan, yaitu mulai dari menurunnya produktivitas kerja hingga citra buruk perusahaan di mata karyawan. Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan perlu mengidentifikasi dan mengetahui apa saja yang menjadi penyebab utama karyawan pergi meninggalkan perusahaan.


PENYEBAB UMUM TINGGINYA ANGKA TURNOVER KARYAWAN


Pengertian Turnover Karyawan Dan Cara Menghitungnya
image via pixabay

Berikut ini adalah beberapa penyebab umum di balik tingginya angka turnover karyawan yang perlu diketahui, antara lain :

1. Beban Pekerjaan Yang Tidak Manusiawi

Beban pekerjaan yang dirasakan sangat berat dan lebih banyak dari waktu kerja normal, akan membuat karyawan mudah sekali untuk memutuskan mundur dan berhenti bekerja dari perusahaan. Oleh karena itu, manajemen perusahaan perlu membagi rata beban kerja kepada para karyawannya.

Disini peran dari keberadaan seorang Manager sangat penting untuk mengatur pekerjaan anak buahnya. Pengaturan ini dimaksudkan agar produktivitas kerja meningkat tanpa memberatkan salah seorang karyawan atau satu divisi tertentu saja. Selain itu, sebaiknya perusahaan juga melakukan survei internal secara berkala tentang pendapat dari karyawan terhadap pekerjaannya. Hal tersebut dapat menjadi sebuah upaya pencegahan naiknya turnover yang cukup efektif. Peran HR dalam melakukan survei internal ini sangat penting.

2. Karyawan Tersebut Mendapatkan Tawaran Gaji Yang Lebih Tinggi Dan Fasilitas Lebih Baik

Hal ini sangat sering dan banyak terjadi di banyak perusahaan. Beberapa orang karyawan yang memiliki keahlian khusus akan meninggalkan pekerjaannya jika mereka mendapatkan tawaran pekerjaan dari perusahaan lain dengan gaji yang lebih tinggi dari yang mereka dapatkan sekarang. 

Jadi, jika terdapat banyak karyawan di perusahaan Anda yang mengundurkan diri dalam kurun waktu tertentu, cobalah Anda untuk mengecek berapa gaji yang diberikan oleh perusahaan kepada mereka. Bandingkan dengan kualitas dan pengalaman kerja yang karyawan tersebut miliki. Kemudian, lihatlah bagaimana perusahaan lain membayar gaji karyawan dengan kualifikasi dan kapasitas kemampuan karyawan tersebut. Memiliki indikator penilaian kinerja yang tepat akan menjadi kunci pokok untuk mengatasi masalah turnover ini.

3. Budaya Perusahaan Yang Tidak Sehat

Budaya kerja di sebuah perusahaan sangat berkaitan erat dengan kebahagiaan dari para karyawannya. Jika karyawan menyukai budaya perusahaan, maka mereka akan menjadi lebih produktif dan loyal kepada perusahaan. Namun sebaliknya, jika karyawan tidak menyukai budaya perusahaan, maka para karyawan akan lebih mudah untuk mengundurkan diri. 

Oleh karena itu, menciptakan budaya kerja yang baik dan sehat tentu saja menjadi sebuah hal yang sangat penting untuk dilakukan oleh setiap perusahaan. Lakukan perubahan terhadap budaya perusahaan yang buruk sehingga menjadi lebih baik, dan pastikan bahwa semua  karyawan mengetahui bahwa perusahaan ingin berubah menjadi lebih baik.

4. Karyawan Merasa Tidak Memiliki Kesempatan Untuk Berkembang Dan Maju

Jika perusahaan Anda tidak menyediakan sarana yang berarti bagi karyawan, apakah dalam bentuk pelatihan atau semacamnya sehingga tidak membuat mereka berkembang,maka bukan hal yang mustahil apabila karyawan akan meninggalkan perusahaan Anda. 

Salah satu poin penting dari HR adalah meningkatnya ilmu atau kualitas hingga jenjang karir karyawan. Cobalah untuk mengadakan kegiatan dan pelatihan yang dapat mengembangkan kualitas diri karyawan. Tidak hanya pelatihan dalam bidang kerjanya saja, akan tetapi memberukan pelatihan dan pengetahuan lain seperti les bahasa juga bisa menjadi daya tarik tersendiri di mana karyawan akan merasa kalau mereka diperhatikan oleh perusahaan.

5. Karyawan Tidak Suka Perilaku Atasannya

Perilaku atasan yang kasar dan tidak menyenangkan bisa menjadi salah satu alasan mengapa karyawan ingin berhenti atau pindah kerja. Ini artinya perilaku atasan yang baik, sangat penting karena dapat mempengaruhi kepuasan para karyawan. Atasan yang baik seharusnya mau memberikan apresiasi dan pujian secara tulus atas kinerja dan prestasi dari setiap karyawannya. Selain itu, atasan yang baik juga harus mampu untuk menjadi seorang pendengar yang baik, mau mengakui kesalahan, mau melihat dari sudut pandang yang berbeda, dan mau menghargai setiap kontribusi dari bawahannya.

PERHITUNGAN DASAR TURNOVER

Perhitungan dasar turnover relatif sangat sederhana dan simpel. Sebagai contoh, misalnya perusahaan Anda mempekerjakan 100 karyawan dan dari 100 orang karyawan tersebut, 15 orang karyawan diantaranya dipecat atau berhenti berkerja, maka itu artinya angka persentase turnover Anda adalah 15 persen. 

Kebanyakan perusahaan menggunakan perhitungan yang lebih rinci untuk menentukan apa yang mendasari turnover tersebut. Kita asumsikan misalnya lima orang karyawan cuti pada bulan Januari, satu karyawan berhenti bekerja pada bulan Mei dan empat karyawan berhenti bekerja pada bulan November. Maka itu artinya angka turnover karyawan tahunan Anda adalah 10 persen, dan omset bulanan rata - rata  Anda adalah 8,3 persen.

TINGKAT TURNOVER KARYAWAN YANG IDEAL

Tingkat pergantian karyawan yang sehat merupakan salah satu hal yang memungkinkan bisnis Anda tetap  berjalan lancar. Misalnya, berdasarkan evaluasi kinerja Anda, sebanyak 10 persen staf Anda memiliki kinerja yang rendah, maka itu artinya angka  10 persen mungkin merupakan tingkat turnover yang ideal untuk perusahaan Anda. 

Jika tingkat turnover Anda berkorelasi dengan persentase staf Anda yang pekerjaannya tidak bisa memenuhi harapan Anda, maka 10 persen adalah angka turnover yang sehat, dan memberi Anda ruang untuk terus meningkatkan kualitas karyawan Anda.

SRATEGI MENCEGAH TINGGINYA ANGKA TURNOVER

Perusahaan seharusnya lebih berkonsentrasi dan fokus pada upaya pemenuhan kebutuhan dan ekspektasi karyawan melalui upaya penguatan strategi retensi untuk mencegah tingginya tingkat turnover karyawan. 

Strategi retensi meliputi upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan lingkungan kerja yang mendukung karyawan agar bisa bekerja dengan nyaman. Kebijakan retensi yang diterapkan oleh perusahaan biasanya ditujukan untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan karyawan. Dengan demikian, kepuasan kerja karyawan dapat meningkat serta mengurangi biaya tambahan untuk merekrut dan melatih karyawan baru.

Tingginya tingkat turnover karyawan merupakan sebuah kerugian besar bagi perusahaan. Apalagi jika karyawan tersebut merupakan karyawan yang berbakat, berkualitas dan cukup berpengaruh bagi perusahaan. 

Bukan hanya akan kehilangan sumber daya manusia yang handal, perusahaan juga akan mengalami penurunan produksi dan sumber finansial. Salah satu strategi untuk mempertahankan karyawan yang berkualitas adalah dengan memberikan gaji dan tunjangan yang kompetitif. 

Demikianlah uraian artikel tentang Pengertian Turnover Karyawan Dan Cara Menghitungnya. Semoga berguna dan bermanfaat serta bisa menambah ilmu pengetahuan Anda.

Post a Comment for "Pengertian Turnover Karyawan Dan Cara Menghitungnya"