Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

6 Fokus Untuk Membuat Karyawan Loyal Terhadap Perusahaan


6 Fokus Untuk Membuat Karyawan Loyal Terhadap Perusahaan
image via freepik

Turnover atau dalam istilah lokalnya disebut sering gonta-ganti karyawan sepertinya belakangan ini sudah menjadi masalah yang cukup pelik dan dialami oleh banyak perusahaan. Ancaman turnover tersebut bukanlah sebuah masalah yang sepele dan sederhana. Turnover yang tinggi di dalam sebuah perusahaan akan berdampak sangat besar terhadap kelangsungan proses bisnis perusahaan. Solusi untuk menghadapi dan mengatasi persoalan ini sebenarnya gampang yaitu bagaimana membuat karyawan betah bekerja di perusahaan Anda.

Bagaimanakah caranya agar karyawan merasa betah untuk bekerja di perusahaan Anda? Perlu Anda ketahui, Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan agar karyawan ketika bekerja merasa seperti sedang berada di rumah (feel like a home). Kepuasan dalam bekerja, jaminan rasa aman, penghargaan yang tinggi terhadap karyawan, dan perasaan merasa diperlakukan secara adil oleh perusahaan akan membuat para pekerja merasa betah untuk terus bekerja.

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu Anda perhatikan untuk membangun dan menciptakan kepercayaan kepada karyawan bahwa ternyata bekerja di perusahaan Anda adalah sebuah hal yang menyenangkan dan memiliki nilai lebih jika dibandingkan dengan bekerja ditempat lain, sehingga mereka akan merasa puas, merasa dihargai, dan pada akhirnya akan merasa betah bekerja di perusahaan Anda.

1. Bangun Keterbukaan Dengan Karyawaan 

Keterbukaan adalah sebuah hal yang harus Anda lakukan pada saat pertama melakukan seleksi dan perekrutan karyawan baru. Anda sebagai orang yang akan mengetes dan menginterview (melakukan wawancara) mereka harus memberikan kesempatan kepada para pelamar tersebut untuk terbuka. Kesalahan yang sering dilakukan oleh seorang HR (Human Resources) adalah dengan selalu menyamakan persepsi HR dengan calon karyawan dan tidak memberikan kesempatan untuk melakukan komunikasi dua arah. Bangun diskusi dua arah dengan calon karyawan tersebut tentang apa yang akan didapatkan saat bekerja di perusahaan Anda. Uraikan dan jabarkan nilai-nilai yang akan didapatkan jika mereka bekerja di perusahaan Anda.

Membangun keterbukaan juga dapat dilakukan saat karyawan sudah diterima bekerja di perusahaan Anda. Anda dapat membuka ruang konsultasi untuk para karyawan tentang masalah yang dihadapi saat bekerja, seperti masalah komunikasi, masalah hubungan dengan tim lain, dan juga masalah - masalah lain di luar pekerjaan.

2. Jangan Terpaku Dengan Rutinitas, Ciptakan Tantangan

Beberapa penelitian yang dilakukan oleh para konsultan tenaga kerja menunjukkan bahwa sebenarnya kenapa karyawan seringkali merasa tidak betah bekerja di sebuah perusahaan bukan disebabkan karena gaji mereka yang kecil, akan tetapi kesempatan untuk mendapatkan tantangan baru yang sama sekali tidak ada. 

Akhirnya mereka merasa jenuh dan bosan, karena yang mereka lakukan hanyalah rutinitas yang sama setiap harinya. Tidak ada ilmu tambahan yang mereka dapatkan, tidak ada tantangan baru yang mereka butuhkan. Jika kata-kata bosan ini yang mulai sering  terdengar dan dikeluarkan oleh mereka, itu artinya adalah sebuah tanda-tanda bahwa mereka bersiap untuk resign dari pekerjaannya. Bagi seorang karyawan, mereka akan merasa bernilai jika mereka diberikan tantangan kerja yang baru untuk mengembangkan skill dan ilmu mereka.

Salah satu hal yang harus Anda lakukan adalah dengan memberikan kepada karyawan Anda untuk belajar hal-hal baru di luar pekerjaannya. Buatlah mereka merasa tertantang dengan memberi kesempatan kepada mereka untuk bertanggung jawab terhadap sebuah proyek yang lebih besar. Misalnya, pekerjaan rutin mereka adalah sebagai asisten dapur pada restoran. Maka berikan kesempatan kepada mereka untuk memegang bumbu dapur, kemudian beri kesempatan kepada mereka untuk belajar memasak satu menu terlebih dahulu. Begitu seterusnya, sehingga ilmu dan skill mereka menjadi terasah.

3. Jangan Abaikan Keinginan Dan Kebutuhan Karyawan

Bagi sebagian orang terutama para generasi milenial seperti sekarang ini, masalah gaji bukanlah hal yang paling utama dalam mereka bekerja, akan tetapi bagaimana mereka dapat mencapai idealisme mereka di tempat kerja tersebut. Anda harus terus membangun komunikasi dengan para karyawan tentang apa yang mereka inginkan dan mereka butuhkan.

Menurut pendapat dari Keri Higgins Bigelow, CEO LivingHR melalui Forbes HR Council, mengatakan bahwa untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan karyawan tidak semata-mata dengan melihat besarnya gaji mereka. Fleksibilitas, kebahagiaan, kesempatan untuk tumbuh dan belajar, serta adanya program-program eksternal merupakan hal - hal yang sebagian besar karyawan inginkan dan butuhkan. Dia juga mengatakan bahwa perusahaan harus membuat transparansi kebijakan kerja kepada para karyawannya.

Layaknya kompensasi yang mereka terima selama bekerja juga merupakan hal yang dibutuhkan oleh para karyawan. Menurut pendapat Max Hansen, CEO Y Scouts mengatakan bahwa kompensasi itu adalah hal yang bersifat pribadi dan emosional sehingga pemilik usaha dan bisnis (perusahaan)  harus memperhatikan betul jenis kompensasi yang akan didapatkan oleh para karyawannya.

4. “Pekerjaan Dan Level Kita Sama, Kok Bayaranmu Lebih Tinggi?”

Perusahaan seringkali tidak bersikap terbuka dengan karyawan yang memiliki level dan pekerjaan yang sama. Salah satu yang sering mendapatkan perlakuan tidak adil adalah karyawan bagian teknisi dan bagian lapangan. Seringkali ditemukan ketidakadilan terhadap mereka dalam hal penggajian.

Menurut Danielle Monaghan dari Global Head Talent Acquisition UBER mengatakan dalam Forbes HR Council bahwa bersikap adil terhadap para karyawan adalah suatu hal yang penting untuk meningkatkan nilai, rasa memiliki, dan juga sikap loyal karyawan terhadap perusahaan. Transparansi tentang kenaikan gaji, bonus tahunan, dan insentif adalah usaha dalam memberikan rasa keadilan kepada semua karyawan.

5. Lingkungan Kerja Yang Dinamis Dan Nyaman 

Ada alasan dibalik mengapa perusahaan-perusahaan saat ini tidak lagi menggunakan sekat dalam bekerja. Alasannya adalah karena di era yang semakin cepat seperti sekarang, sebuah pekerjaan tim membutuhkan kolaborasi yang dinamis diantara para anggota tim tersebut. Lingkungan kerja yang dinamis juga dapat meningkatkan nilai dan rasa engagement karyawan.

Selain model layout (tata letak) kantor yang kolaboratif, perusahaan juga perlu membangun lingkungan kerja yang menyenangkan dan tidak kaku. Misalnya dengan membuat fleksibilitas kerja dan fasilitas kerja, tempat terbuka dan sarana lainnya yang memadai. Kemudian fasilitas kerja non-fisik seperti event, program pelatihan dan juga komunitas.

6. Buat Bangga Karyawan dengan Penerapan Teknologi

Pernahkah terpikirkan oleh Anda, kenapa banyak pencari kerja yang lebih memilih untuk bekerja pada perusahaan startup? Selain involvement, alasan mereka ingin bekerja di perusahaan startup adalah adanya penerapan teknologi. Penerapan teknologi pada pekerjaan dapat memberikan rasa bangga dan juga meningkatkan value terhadap karyawan.

Salah satu penggunaan teknologi yang bisa berdampak pada nilai dari karyawan adalah teknologi pada human resource (HR). Aplikasi absensi dengan sistem sidik jari misalnya, adalah salah satu bentuk dari penerapan teknologi pada bidang HR. Aplikasi absensi tersebut sebenarnya menjawab beberapa poin yang dibutuhkan agar karyawan merasa  betah dalam bekerja. Salah satu jawabannya adalah kemudahan akses dalam komunikasi dan memenuhi kebutuhan para karyawan.

Demikianlah uraian artikel tentang 6 Fokus Untuk Membuat Karyawan Loyal Terhadap Perusahaan. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda semua.

Post a Comment for "6 Fokus Untuk Membuat Karyawan Loyal Terhadap Perusahaan"