Cara Membuat Dan Menyusun Rencana Kerja
image : pixabay
Pada artikel saya kali ini, saya akan mengangkat sebuah topik yakni Cara Membuat Dan Menyusun Rencana Kerja. Apakah
itu penting ? Temukan jawabannya dalam ulasan berikut ini.
Sebagai seorang pemimpin anda tentu mempunyai sebuah target yang
akan anda capai dalam sebuah periode waktu tertentu. Dalam usaha
untuk mencapainya tentu anda harus menyusun sebuah rencana kerja
sedemikian rupa sehingga perkembangan dari rencana kerja anda bisa
di monitor dan terukur.
Dengan demikian maka anda bisa memantau
perkembangan tahapan dari rencana kerja anda dan bisa
memproyeksikan kapan target anda tersebut bisa terlaksana. Jika
hasilnya malah jalan di tempat maka anda bisa segera melakukan
langkah - langkah nyata supaya tahapan - tahapan kerja tersebut
bisa berjalan sesuai dengan rencana anda kembali.
Berikut ini adalah tips dan referensi bagi anda dalam menyusun
sebuah rencana kerja :
1. Fokuslah Pada Tahun Pertama
Mengapa anda harus fokus pada tahun pertama anda ? Karena tahun
pertama adalah masa paling sulit dan paling menentukan.
Anda memang tetap harus menyusun target jangka menengah 2-5
tahun, tetapi khusus untuk tahun pertama anda harus membuat
rencana kerja yang " Sulit atau tidak boleh gagal "
.
Prinsip dasar membuat rencana kerja adalah tetapkan tujuan atau
target anda terlebih dahulu, setelah itu baru menyusun rencana
kerja.
2. Menetapkan Target Tahun Pertama
Ketika anda menetapkan sebuah target perhatikan dua jenis karakter
dari target yaitu sifat dan manfaat target.
(a). Sifat Target
Sifat dari target dalam istilah yang populer di singkat " SMARTT ". Anda pernah mendengar mengenal istilah ini ?
Kata SMARTT bisa kita breakdown menjadi sebagai
berikut :
1. Specific ( Spesifik ) artinya target itu
tertentu dan ada ukuran dan batas - batasnya.
2. Measurrable ( Terukur ) artinya anda harus
mengetahui seberapa dekat anda menuju ke target anda.
3. Attainable ( Terjangkau ) artinya Target yang
anda tuju adalah target yang mungkin untuk dapat di jangkau atau di
raih dan bukan target yang sekedar angan - angan.
4. Relevant ( Relevan ) artinya target yang anda
tuju adalah sesuai dengan maksud awal anda atau harus lebih tinggi.
5. Trackable ( Dapat di telusuri ) artinya anda
harus membuat sebuah jalan atau link antara target yang anda tuju
dengan kondisi aktual saat ini.
6. Time - bounded ( Berbatas waktu ) artinya jelas
kapan waktu target anda harus tercapai.
Sebagai contoh berikut ini adalah penetapan sebuah target antara
yang benar dan salah :
Contoh perencanaan target yang benar
Sales tahunan naik 10 % di bandingkan tahun lalu menjadi Rp. 12,5
Milyar tahun ini.
Contoh perencanaan target yang salah
Kualitas produk tahun ini harus meningkat di bandingkan dengan
tahun lalu.
( Tidak measurable )
(b). Manfaat Target
Penetapan sebuah target haruslah memberikan manfaat sebanyak
mungkin, antara lain :
- Target harus bisa memenuhi harapan.
- Target harus dapat di pahami.
- Target harus mendidik dan memotivasi.
- Target mampu menyatukan arah gerak.
Membuat Jalan
Pada periode ini anda harus menetapkan target - target antara,
misalnya target satu bulan pertama, kemudian target tiga bulan
pertama dan target enam bulan pertama.
Setelah target antara anda tetapkan maka selanjutnya anda harus
membuat sebuah jembatan agar target - target antara tersebut dapat
terhubung.
Contoh target antara :
Satu bulan pertama target Rp. 1,5 Milyar, target tiga bulan pertama
Rp. 3,5 Milyar dan target enam bulan pertama 7,5 Milyar.
Libatkan Angota Tim Sejak Awal Perencanaan.
Tujuannya adalah agar anggota tim anda ikut merasakan memiliki
rencana dan sebagai alat untuk mencocokkan rencana dengan kondisi
nyata yang terjadi.
Mintalah setiap anggota tim untuk mengajukan
rencana mereka berdasarkan garis besar dari rencana anda.
Pertemukan setiap anggota tim untuk memonitor apakah perkembangan
nya terus berkesinambungan dan mendukung target anda. Lakukan
evaluasi bila di perlukan.
Tetapkan Budget Dan Kebutuhan
Tahap selanjutnya adalah menetapkan budget dan kebutuhan yang di
perlukan. Kebutuhan ini bisa berupa uang, material, tools dan juga
orang. Mintalah setiap anggota tim untuk menuliskan apa yang
menjadi kebutuhannya.
Buat Program Pendorong (Insentif)
Insentif adalah keuntungan tambahan yang di berikan kepada karyawan
sebagai pendorong motivasi.
Bonus adalah keuntungan tambahan yang di berikan kepada karyawan
bilamana target yang di tetapkan tercapai atau terlampaui.
RUMUS DASARNYA ADALAH APA YANG DI HARGAI ITULAH YANG
TERJADI
Anda harus mengusulkan kepada pimpinan dan Manajemen
mengenai program insentif dan bonus pada saat penyusunan
rencana kerja anda. Mungkin ini akan di anggap sebagai
biaya yang tidak perlu bagi perusahaan, tetapi anda harus
memperjuangkannya dengan memberikan penjelasan yang bisa di
terima oleh Pimpinan dan Manajemen.
Hal yang perlu di garis bawahi adalah kehati - hatian dalam
memberikan program insentif.
Berikut ini panduannya agar anda tidak salah menetapkannya,
yakni :
(1). Insentif di rancang untuk pekerjaan tertentu, artinya
tidak semua pekerjaan perlu di berikan insentif. Hanya
pekerjaan yang memerlukan perlakuan khusus saja yang di
berikan, misalnya secara mendadak ada permintaan untuk
menaikkan kapasitas produksi.
(2). Insentif berlaku pada kondisi dan waktu tertentu,
artinya bersifat tidak tetap. Bila di perlukan bisa di
berikan dan apabila sudah tidak di perlukan bisa di cabut
kembali.
(3). Penerima insentif harus teridentifikasi sejak awal,
artinya jika terjadi perpindahan karyawan selama program
insentif di jalankan, penerima insentif harus jelas agar
tidak terjadi kebingungan nantinya.
(4). Insentif harus memotivasi artinya jangan membuat
sebuah insentif yang besar untuk hal yang tidak mungkin di
capai. Sistem ini adalah untuk pekerjaan yang bisa di capai
dan bisa di pahami dengan baik oleh karyawan. Dan ingat,
ini adalah syarat wajib.
(5). Ukuran keberhasilan kuantitatif artinya keberhasilan
yang di capai tidak menimbulkan perdebatan dan interpretasi
yang berbeda.
(6). Insentif harus di review pada setiap akhir periode
tertentu, angka - angka target harus di sesuaikan. Jika
tidak maka insentif akan kehilangan manfaatnya.
(7). Insentif tidak dapat di manipulasi artinya kriteria
target harus jelas sehingga tidak di manipulasi oleh
karyawan.
(8). Insentif harus berharga artinya insentif tersebut
harus memberikan manfaat untuk karyawan.
(9). Insentif di bagikan pada keberhasilan target antara,
tujuannya adalah untuk meningkatkan kinerja.
(10). Insentif tim harus di atur pembagiannya artinya jika
insentif di berikan karena keberhasilan tim maka
pembagiannya harus di buat aturannya secara jelas.
(11). Di buatkan dokumen dan dokumentasi secara rapih,
artinya setiap pengeluaran harus tercatat dan di validasi
oleh otoritas yang berwenang karena nantinya ini akan di
pertanggung jawabkan dalam laporan keuangan perusahaan.
(12). Insentif harus di dukung oleh komitmen manajemen,
artinya jangan sampai program insentif di hentikan di
tengah jalan karena akan merusak target yang di tetapkan
dan juga moral karyawan.
Demikianlah artikel mengenai tips pedoman menyusun rencana
kerja. Semoga bermanfaat untuk anda.
Ikuti terus blog saya untuk update artikel - artikel yang
lain.
Post a Comment for "Cara Membuat Dan Menyusun Rencana Kerja "