Dilema Antara Kekecewaan vs Profesionalitas ? Bagaimana Menyikapinya ? Simak Tipsnya Di Sini
Apakah anda pernah merasakan Dilema Antara Kekecewaan vs Profesionalitas ? Bagaimana Menyikapinya ? Simak Tipsnya Di Sini agar anda bisa menyikapinya dengan bijaksana.
Ketika anda sudah bekerja pada suatu perusahaan dalam jangka waktu yang cukup lama tentu pernah merasakan dan mengalami sebuah kekecewaan dalam diri anda bukan ? Mungkin saja anda merasa kecewa dengan sikap bos anda terhadap diri anda, atau mungkin anda juga pernah merasakan kecewa dengan rekan - rekan kerja anda, bahkan mungkin saja anda pernah merasakan kecewa dengan kebijakan Manajemen dan Pimpinan perusahaan tempat anda bekerja?
Ketika anda sudah bekerja pada suatu perusahaan dalam jangka waktu yang cukup lama tentu pernah merasakan dan mengalami sebuah kekecewaan dalam diri anda bukan ? Mungkin saja anda merasa kecewa dengan sikap bos anda terhadap diri anda, atau mungkin anda juga pernah merasakan kecewa dengan rekan - rekan kerja anda, bahkan mungkin saja anda pernah merasakan kecewa dengan kebijakan Manajemen dan Pimpinan perusahaan tempat anda bekerja?
Kekecewaan
adalah sebuah hal yang wajar terjadi pada diri anda karena mungkin apa yang anda harapkan
ternyata tidak sesuai dengan kenyataan yang anda terima. Pertanyaannya kemudian
adalah apakah rasa kecewa itu kemudian membuat kita menjadi malas, kurang bersemangat
dan membuat kinerja kita menurun ? Bagi mereka yang berpikiran sempit dan bermental lemah tentu saja rasa kecewa yang timbul bisa saja berakibat kepada produktivitas yang menurun. Hilangnya semangat dan motivasi yang secara perlahan akan mengakibatkan kerugian bagi dirinya sendiri dan perusahaan. Tetapi sebaliknya bagi mereka yang berpikiran positif dan bermental kuat rasa kecewa itu tidak akan menurunkan semangat dan produktivitasnya. Hal itu karena mereka melihat segala sesuatunya dalam perspektive yang lebih luas. Mereka secara profesional bisa menempatkan antara fungsi dirinya dan kepentingan dirinya dengan perusahaan.
Di bawah ini
saya akan coba sampaikan beberapa tips bagaimana caranya agar kita bisa mengatasi rasa
kecewa yang ada pada diri kita tersebut, yaitu :
(1). Bertanya Kepada Bos Anda
Saya kira bertanya kepada atasan atau bos anda secara langsung untuk mengutarakan dan menyampaikan hal - hal yang membuat anda merasa kecewa adalah
sebuah langkah yang tepat, dari pada anda tetap memendam pertanyaan - pertanyaan yang anda sendiri
bingung menjawabnya yang pada akhirnya hanya menimbulkan prasangka buruk, maka akan lebih baik jika anda menemui atasan atau boss
anda agar semuanya menjadi jelas. Penjelasan yang anda terima dari atasan anda tersebut, bisa jadi akan
memuaskan diri anda tetapi bisa juga malah mengecewakan anda. Tapi paling tidak
anda sudah mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang ada di benak anda. Tahap
selanjutnya adalah tergantung dari diri anda untuk menyikapinya.
(2). Pahami Situasi Yang Terjadi
Anda harus
berusaha memahami situasi dan kondisi yang sedang terjadi saat ini dalam bisnis
perusahaan. Apakah kondisi perusahaan sedang tidak sehat ? Hal ini akan
membantu anda untuk bersikap lebih bijaksana. Dewasa ini tingkat persaingan dengan kompetitor sejenis sangatlah terasa. Kondisi seperti ini di alami oleh semua perusahaan. Bisa saja trend pemasaran perusahaan sedang tidak bagus sehingga perusahaan merasa perlu untuk mengambil tindakan dan langkah - langkah perbaikan.
(3). Tanyakan Pada Diri Anda
Anda perlu juga
bertanya pada diri anda sendiri, untuk apakah sebenarnya saya bekerja di
perusahaan ini ? Apakah semata - mata karena uang ? Kalau hanya itu bukannkah
anda bisa pindah kerja di tempat yang lain ? Jawaban dari pertanyaan ini akan
menyadarkan diri anda atas sikap anda selama ini. Perlu di ingat bahwa suasana kerja yang kondusif juga sangat kita perlukan daripada gaji semata. Bukankah banyak terjadi ketika seseorang pindah kerja karena iming - iming gaji yang lebih tinggi tanpa mengetahui kondisi tempat dia bekerja. Ujung - ujungnya dalam waktu yang singkat dia tidak betah dan mengundurkan diri. Setiap perusahaan mempunyai budaya kerja serta suasana kerja yang berbeda - beda. Jadi ini perlu menjadi sebuah pertimbangan buat anda.
(4). Ambil Hikmahnya
Anda harus
berusaha untuk mengambil hikmah dan pelajaran dari rasa kecewa yang anda alami.
Dengan begitu anda akan lebih hati - hati dan waspada. Bisnis adalah bisnis,
dalam bisnis yang ada hanyalah profesionalitas. Tingkatkan skill dan kompetensi diri anda atau anda akan tergusur dan di ganti oleh mereka - mereka yang lebih siap daripada anda.
(5). Bersyukur
Inilah yang
sering anda lupakan. Mungkin saja anda tidak mengetahui bahwa posisi jabatan anda saat ini banyak di idam -
idamkan oleh orang lain di luar sana. Anda harusnya bersyukur bahwa saat ini
andalah yang menduduki jabatan tersebut. Jadi jangan biarkan rasa kecewa
mengurangi rasa syukur anda kepada Tuhan. Ingat, anda mungkin kecewa karena
satu hal, tapi anda lupa bahwa itu mungkin juga di akibatkan karena anda malas
dan tidak pernah mau bersyukur.
Kesimpulan :
Rasa kecewa
adalah hal yang lumrah dan manusiawi, tetapi dalam konteks pekerjaan rasa
kecewa tidak boleh mengalahkan profesionalitas kita. Bisa anda bayangkan
seandainya anda adalah seorang dokter, kemudian pada suatu ketika anda merasa
kecewa dengan manajemen dan pimpinan
Rumah Sakit, lalu anda bersikap dengan tidak mau mengobati pasien yang datang
berobat. Tentu sangat ironis dan tidak profesional bukan ? Apa yang akan
terjadi dengan nasib pasien tersebut ? Apa salah dia ? Jadi profesionalitas
sebagai seorang dokter tetap harus anda jaga melebihi segalanya. Anda tetap
harus menjalankan tugas anda mengobati pasien yang datang berobat sebagai
bagian dari sikap profesional seorang doker. Hal ini bukan hanya berlaku pada
diri anda tetapi juga kepada siapapun.
Demikianlah
postingan artikel saya kali ini, semoga
bermanfaat untuk anda.
Post a Comment for "Dilema Antara Kekecewaan vs Profesionalitas ? Bagaimana Menyikapinya ? Simak Tipsnya Di Sini"