Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cerita Inspiratif - Perjalanan Hidup Dahlan Iskan

Cerita Inspiratif - Perjalanan Hidup Dahlan Iskan
credit:instagram@jagapatidotcom

Telah banyak buku yang berisikan cerita inspiratif. Beberapa diantaranya adalah tulisan-tulisan yang dibuat oleh Dahlan Iskan. Hingga saat ini, Mantan Menteri BUMN tersebut telah menerbitkan dua buku.

Buku yang dikeluarkan yaitu Dua Tangis Dan Ribuan Tawa, yang dicetak berdasarkan CEO Noted saat ia menjabat sebagai dirut PLN, dan Ganti Hati, semacam catatan harian yang didasari pengalamannya menjalani transplantasi hati.

Selain kedua cerita inspiratif tersebut, terdapat juga dua buku lain. Walaupun ditulis oleh orang yang berbeda, namun sumber inspirasinya berasal dari kehidupan Dahlan Iskan.

Jika dibandingkan dengan cerita-cerita inspiratif yang telah ada, kita tidak akan menemukan kesulitan dalam menyimpulkan. Sebuah cerita inspiratif selalu mampu menggugah pembacanya untuk melihat hidup secara positif.

Sama halnya dengan novel Laskar Pelangi dan Ayat-ayat Cinta Yang yang pernah menjadi best seller pada masanya.

Sama halnya juga dengan macam-macam buku entrepreneur yang menawarkan tips-tips mengubah hidup agar lebih baik. 

Karya Dahlan juga tidak lepas dari unsur-unsur tersebut. Namun, ia sesungguhnya memiliki nilai lebih dari itu.

Kedua buku tersebut adalah Habis Gelap, Terbitlah Terang, ditulis oleh Willy Sakareza, dan yang terbaru adalah sebuah cerita fiksi inspiratif yang berjudul Sepatu Dahlan Iskan, ditulis oleh Khrisna Pabichara.

Terutama kedua buku yang ditulis oleh Dahlan Iskan sendiri, kedua buku tersebut ternyata tidak sekadar sebagai pemenuh buku-buku di toko buku. 

Tercatat, dalam beberapa bulan, karya-karya Dahlan selalu menempati posisi best seller. Posisi ini tentu tidak dapat dilepaskan dari kandungan isi dalam buku.

“Bunga kamboja, Busuknya cepat. Siapa yang kerja, Dia yang dapat” . Pantun Dahlan tersebut yang terdapat di buku Dua Tangis dan Ribuan Tawa ini, adalah salah satu catatan pembeda antara buku Dahlan dengan cerita inspiratif lain. 

Dahlan tidak sekedar menekankan kreativitas ide. Ia juga mengedepankan tindakan sebagai suatu elemen perubahan. 

Ia tidak sekadar, meminjam istilah Descartes, ber-cogito ergo sum (aku berpikir maka aku ada), namun juga ber-volo ergo sum (aku bertindak maka aku ada). 

Maka, membaca cerita inspiratif Dahlan, kita pun akan selalu menemukan arti pentingnya sebuah tindakan. Begitu pula jika kita menyimak perjalanan hidupnya, sebuah perjalanan yang pantas menjadi cerita inspiratif.

Masa Kecil Dahlan Iskan

Keluarga Dahlan kecil adalah keluarga yang keadaan ekonominya jauh di bawah garis menengah. Meski begitu, kemiskinan baginya bukanlah hal yang patut dikeluhkan. Kondisi demikian justru menjadikan 

Dahlan kecil belajar untuk membuat benda sederhana menjadi sangat bermanfaat. Misalnya, sarung. Benda tersebut baginya tidak sekadar untuk sholat, namun juga untuk keperluan lain.

Jika bajunya sedang dicuci, sarung ia jadikan sebagai penggantinya. Ketika celananya sedang dicuci, ia jadikan sarung dijadikan bawahan. 

Sarung pun bisa dijadikan karung untung menampung sisa-sisa panen kedelai sawah orang kaya atau ikat pinggang pengganjal perut jika sedang lapar.

Sarung itu pula yang menjadi selimut penahan dingin saat tidur. Kondisi serba kekurangan juga berpengaruh pada keberadaan Dahlan di bangku sekolah. Dalam kurun waktu yang lama, ia pergi sekolah tanpa menggunakan sepatu.

Tetapi, kondisi demikian tidak mengurungkan semangatnya. Justru mungkin, karena kondisi lah ia dapat menjadi orang yang tidak mudah menyerah. 

Hal-hal tersebut tersirat dalam novel Sepatu Dahlan Iskan. Dalam novel itu pula, cerita inspiratif mengenai keyakinan, semangat, dan harapan Dahlan diterapkan.

Tetap bernafas meski tuntutan ekonomi mencekiknya.

Hasilnya, Dahlan dapat kembali meneruskan pendidikannya yang sempat terhenti di SMA ke Fakultas Hukum IAIN Sunan Ampel, Minout Indonesia LPPM, dan FINNON LPPM. 

Pekerjaan Dahlan sebagai reporter di masa itu, cukup untuk mengantarnya ke jenjang yang lebih tinggi. Cerita inspiratif dari Dahlan terus berlanjut saat dalam karirnya.

Dengan banyaknya tanggung jawab yang ia emban, Dahlan dapat menjadi cerita inspiratif bagi banyak orang. 

Ia sosok yang selalu berusaha mencari solusi, untuk hal sekecil apapun. Ia tidak ingin tujuan utama yang lebih besar terhambat oleh hal-hal sepele. 

Misalnya, ketika Dahlan menjabat sebagai dirut PLN, ia menyelesaikan persoalan tetek bengek upacara rutin tanggal 17 dengan keputusan tegas: upacara tanggal 17 dihapuskan.

Karir Dahlan Iskan

Cerita Inspiratif - Perjalanan Hidup Dahlan Iskan
credit:instagram@infotabanan_

Dalam buku berjudul Indonesia Habis Gelap Terbitlah Terang, diterangkan bahwa Dahlan berhasil mengatasi banyak persoalan yang sering menjadi keluhan konsumen. Ada lima masalah persoalan yang kerap menyelubungi PLN.

Pertama, terbatasnya kemampuan PLN melayani sambungan baru, sehingga menyebabkan daftar tunggu yang panjang. Kedua, kurang sehatnya keuangan PLN karena regulasi tarif, subsidi, dan marjin pendapatan PLN. 

Ketiga, ketidakseimbangan pertumbuhan sarana pembangkit transmisi dan distribusi dengan pertumbuhan konsumen dan penjualan listrik.

Keempat, PLN terjebak biaya tinggi akibat besarnya energi yang dibangkitkan dengan bahan bakar minyak, yang sebelumnya banyak disubsidi pemerintah. Kelima, terjadinya kekurangan daya listrik dan pemadaman bergilir di banyak kota. 

Semua persoalan tersebut diselesaikan Dahlan Iskan dengan solusi cerdik dan tindakan cepat. Hasilnya, PLN menuai banyak pujian dan prestasi dan menjadi cerita inspiratif tersendiri bagi badan usaha pemerintah lain. 

Persoalan listrik yang kerap menggerogoti PLN berhasil dipecahkan hanya dalam hitungan satu tahun sepuluh bulan kepemimpinannya.

Salah satu titik penyelesaian adalah karena Dahlan sangat mengutamakan tindakan, bukan sekadar gagasan. 

Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Dahlan dalam salah satu bukunya, "Saya yakin, semua jajaran manajemen dan staf kita di seluruh Indonesia memiliki kemampuan berpikir yang relatif sama. Yang membedakan hanyalah satu: kesempatan untuk mengaktualisasikannya. Kesempatan itulah yang harus mengemuka sekarang ini." (Dua Tangis dan Ribuan Tawa, hlm. 5).

Prinsip Dahlan tersebut sebenarnya telah terlihat saat Dahlan memegang Jawa Pos. Saat menjadi pemimpin Jawa Pos, sosok Dahlan Iskan sangat besar pengaruhnya. 

Dalam rentang waktu lima tahun, sejak 1982, Dahlan mampu menaikkan Jawa Pos yang hampir mati dengan oplah 6.000 eksemplar, menjadi surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar.

Ia tidak lantas berhenti di situ. Dahlan selanjutnya membentuk Jawa Pos News Network (JPNN), salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia, yang berhasil memiliki lebih dari 80 surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia.

Pada 1997 ia mendirikan Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya, dan kemudian gedung serupa di Jakarta. 

Pada 2002, ia mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, yang kemudian diikuti Batam TV di Batam dan Riau TV di Pekanbaru.

Demi banyak tanggung Jawab tersebut, Dahlan terpaksa mengabaikan diri. Saat masih memimpin Jawa Pos, ia didiagnosa penyakit hepatitis B. 

Ia pun mesti menjalani transplantasi hati. Operasi itu dilaksanakan tanggal 6 Agustus 2007. Operasi itu berjalan lancar. Dengan hati baru, kesehatan Dahlan perlahan membaik.

Ia bersyukur. Tidak hanya dengan kata-kata, namun dengan kembali beraktivitas dan berkarya. Tentu ini akan menjadi cerita inspiratif sendiri; ia lebih memilih hidup pendek namun bermanfaat ketimbang hidup panjang namun tak melakukan apa-apa. 

Tanggal 18 Oktober 2011, dalam reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II, Dahlan Iskan diminta presiden sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, menggantikan Mustafa Abubakar.

Belum genap setahun, telah mulai banyak cerita inspiratif yang bisa diambil dari sosok Dahlan. 

Mulai dari persoalan kesediaan pangan, BULOG, pendelegasian wewenang Menteri BUMN kepada para deputi Kementerian BUMN, direksi, dan komisaris, hingga soal sepele seperti kemacetan di gerbang tol.

Sebuah cerita inspiratif yang tentunya bukan hanya untuk pembaca awam, namun juga bagi banyak pemimpin.

Post a Comment for " Cerita Inspiratif - Perjalanan Hidup Dahlan Iskan"