Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pesona Kata-kata Puitis di Sosial Media

moammar-emka
credit:instagram@jakartaundercover_id

Pernahkah Anda membaca kata-kata puitis? Anda kenal dengan sosok Moammar Emka? Penulis sebuah novel kontroversial yang terbit sekitar dua dekade yang lalu (tepatnya tahun 2002) ? 

Jakarta Undercover mendadak melambungkan namanya di dunia tulis menulis. Sebagai penulis, kata-kata puitis pun tentu saja mengalir dalam karyanya.

Buku itu menjadi best seller dan membuat nama penulisnya melambung tinggi. From zero to hero. Selain menulis buku non fiksi, pria berkacamata ini juga banyak menulis kisah-kisah romantis penuh dengan kata-kata puitis yang membius pembaca.

Mereka yang membaca kalimat per kalimat tulisannya seakan dibawa ikut serta merasakan apa yang tersirat dalam kalimat itu. Rangkaian kata yang ditulisnya benar-benar terdiri dari kata-kata puitis. Siapapun yang membacanya pasti berpendapat seperti itu. 

Kata-kata Puitis Melalui Jejaring - Twitter Media Curahan Hati

Pada dasarnya, manusia senang sekali menuliskan apa yang ada di pikirannya melalui sebuah tulisan. Panjang pendeknya sebuah tulisan tetap merupakan gambaran pemikiran seseorang. 

Mereka yang sedang jatuh cinta cenderung lebih banyak menulis dibandingkan mereka yang sibuk bekerja. Kata-kata puitis nan indah sudah pasti menjadi langganan tema tulisan mereka.

Siapa yang tidak senang dengan kata-kata puitis? Orang yang dikirimkan kata-kata puitis melalui pesan telepon, BBM (saat itu), status di Facebook atau Twitter pasti akan merasa tersanjung. 

Belakangan ini orang lebih senang berceloteh di Twitter dibandingkan Facebook. Alasannya karena kepraktisan dan privasi.

Menuangkan kata-kata puitis di twitter seperti menuliskan kata-kata puitis tersebut di buku harian. Dibuat dengan indah dan dipamerkan kepada para pengikutnya dengan harapan tulisan itu memberi satu manfaat bagi yang membaca. 

Moammar Emka menjadi salah satu pengguna Twitter aktif yang banyak menuliskan kata-kata puitisnya di sana.

Setiap orang bisa menikmati jalinan kata dalam satu atau dua kalimat indah untuk kemudian diserap maknanya dan dimengerti. 

Orang seringkali masuk ke akun twitter untuk menumpahkan kegalauannya akan hidup, kisah cinta, kebingungan akan pekerjaan atau gejolak hati yang tak tersalurkan di sana. Maka, jadilah kata-kata puitis itu bertebaran di jejaring sosial berlambang burung itu.

Tidak ada yang melarang ataupun protes ketika kata-kata puitis itu bertebaran, karena memang disinilah tempatnya orang mencurahkan isi hatinya, terutama di zaman yang konon sudah modern ini.

Orang yang sedang gelisah atau tidak enak hati lebih bisa menjelaskan perasaannya dengan lancar dalam bentuk tulisan. 

Orang yang sedang jatuh cinta mahir menuangkan kata-kata puitis dalam rangkaian kalimat yang indah dan memesona. Rasanya ikut bahagia membaca kalimat dengan kata-kata puitis yang membius.

Namun mereka yang sedang gelisah, kecewa, kesal dan bermuram hati juga cenderung bisa menumpahkan unek-uneknya dalam kalimat dengan lancar. 

Bedanya tulisan-tulisan mereka tidak berisikan kata-kata puitis dan seringkali tidak enak dibaca dan sulit dipahami.

Seperti untaian kata-kata puitis yang membahagiakan, alangkah indahnya hidup ini bila kita tidak terlalu membesar-besarkan beban berat terlalu lama. Membaca kata-kata puitis akan membantu duka hati pulih sedikit demi sedikit. 

Sebuah terapi diri yang murah meriah dan tidak memerlukan banyak biaya. Hanya dengan membaca, hati ini bisa lebih tenang menghadapi hambatan hidup yang berat.

Zaman sekarang ini orang lebih suka menuliskan isi hatinya di media jejaring sosial dibandingkan di buku harian. Ya, karena memang yang diperlukan sekarang adalah kepraktisan dan kecepatan serta efisiensi dalam mengerjakan segala sesuatu.

Berada di depan komputer sekarang ini sudah bisa melihat ke seluruh dunia. Dengan adanya koneksi internet, apapun bisa dilakukan dengan cepat. 

Mulai dari menuliskan kata-kata puitis hingga menyampaikan hal yang paling urgent sekalipun bisa tiba di tempat tujuan hanya dalam hitungan detik.

Kata-kata Puitis Sarana Ekspresi Hati

moammar-emka
credit:instagram@moammaremka

Moammar Emka adalah salah satu penulis produktif yang sekarang ini sedang giat-giatnya eksis di twitter dan memanjakan followernya dengan banyak kalimat berisikan kata-kata puitis. 

Setiap kali membuka linimasa, dia pasti sudah muncul dengan kalimat-kalimat rayuan maut berisikan kata-kata puitis yang menggugah hati.

Mereka yang sedang galau karena kehilangan kekasih bisa dipastikan semakin galau setelah membaca kata-kata puitis Moammar Emka, tetapi mereka yang sedang diselimuti bahagia pasti akan merasa terbang ke awan. 

Faktanya, bukan hanya penulis beken seperti Moammar Emka saja yang bisa membuat kata-kata puitis. Kita yang tidak berprofesi sebagai penulis juga mampu melakukan hal itu. 

Pengalaman dan perasaan hati yang sedang bergejolak saat ini akan mendorong otak dan pikiran untuk menyalurkannya dalam bentuk tulisan.

Mengekspresikan diri melalui tulisan lebih baik daripada cemberut dan tidak melakukan apa-apa. Membuat kata-kata puitis yang ditunjukkan dalam sebuah media seperti internet akan mendapatkan apresiasi tersendiri dari pembacanya.

Menulis itu tidak hanya dalam bentuk menerbitkan buku. Menulis dalam web atau blog pribadi juga menjadi salah satu penyaluran ekspresi diri yang baik. Apakah Anda tahu bahwa menulis itu adalah salah satu terapi diri yang efektif. 

Menulis juga sebagai anger management yang baik. Dengan membuat rangkaian kata-kata puitis, Anda sudah berusaha untuk memendam amarah.

Daripada bercuap-cuap tak enak didengar akan lebih baik bila dituangkan dalam bentuk tulisan. Selain memberi kepuasan diri juga bisa memberi manfaat bagi orang lain. 

Menceritakan pengalaman pahit dalam kata-kata puitis disebut sebagai seni. Seni menuangkan pikiran menjadi rangkaian kata-kata puitis nan indah.

Seperti ungkapan hati yang dituliskan oleh para penyair dan pujangga, kata-kata puitis selalu memberi kedamaian di hati pembaca. Alangkah indah dunia bila selalu terdengar gema kata-kata puitis setiap harinya. Mungkin saja dunia akan lebih damai.

Mungkin saja mereka yang berselisih bisa lebih tenang hatinya dan negara yang sedang berperang bisa melakukan gencatan senjata karena sang pemimpin membaca kata-kata puitis yang menentramkan hatinya.

Semua itu mungkin saja terjadi, di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin. Bila semua dilakukan dengan doa dan kerja keras, Tuhan akan menunjukkan jalan yang terbaik. Mengekspresikan diri melalui tulisan atau kata-kata puitis lebih berguna ketimbang tawuran atau merusak lingkungan.

Kemarahan dan kekesalan juga bisa diredam dengan membaca kata-kata puitis. Percaya atau tidak, boleh dicoba sendiri. Hasilnya pasti mengejutkan. 

Saat emosi memuncak, rasanya ingin mengeluarkan kemarahan itu dalam bentuk tindakan yang kurang pantas dan sesudah hal itu terjadi biasanya pelaku akan menyesali perbuatannya tadi.

Penyesalan itu selalu tak ada gunanya. Ada hal lain yang bisa dilakukan untuk meredakan kekecewaan dan amarah, yaitu dengan menarik nafas panjang lalu berhitung dari angka satu sampai sepuluh, duduk di depan komputer, tatap keyboard lalu mulai tuliskan kekesalan kita di sana. Anda bisa menulis apapun, bukan tidak mungkin kata-kata puitis juga bisa tercipta dari kekesalan.

Setelah selesai menuliskan itu semua, cobalah membaca buku-buku penuh inspirasi yang biasanya menenangkan hati dan menumbuhkan semangat. Bila semangat sudah kembali maka ekspresi positif juga akan muncul. 

Merangkai kata-kata puitis adalah salah satu contoh ekspresi diri yang positif dan tidak merugikan orang lain. 

Yuk, kita tumbuhkan semangat positif dalam diri kita dengan mulai menulis atau membaca kata-kata puitis dari berbagai sumber. 

Post a Comment for " Pesona Kata-kata Puitis di Sosial Media"