Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

10 Kesalahan Fatal Dalam Merekrut Karyawan Dan Cara Menghindarinya


10 Kesalahan Fatal Dalam Merekrut Karyawan Dan Cara Menghindarinya
image via freepik

Mempekerjakan seorang karyawan baru yang berkualitas dan kompeten terkadang adalah sebuah proses yang lama, karena memang bukan hal yang mudah untuk mendapatkannya. Hal ini sangat penting untuk menemukan orang yang tepat untuk mengisi kekosongan pada posisi jabatan yang strategis didalam perusahaan.

Proses perekrutan dan penyeleksian karyawan tersebut membutuhkan waktu dan usaha yang tidak sebentar. Ada godaan besar untuk menambahkan seseorang yang tersedia pada saat itu dan tampak seperti memiliki keterampilan dan kompeten untuk posisi jabatan tersebut.  Dan sayangnya, godaan tersebut sering merupakan sebuah kesalahan yang sangat mendasar yang dilakukan oleh seorang Manager. 

Apa kesalahan paling umum yang sering dilakukan oleh seorang Manajer ketika merekrut dan mempekerjakan seorang karyawan baru di perusahaan? Bagaimana caranya agar mereka bisa menghindari kesalahan - kesalahan tersebut? 

Pada artikel berikut ini saya akan membagikan kepada Anda tentang 10 Kesalahan Fatal Dalam Merekrut Karyawan Dan Cara Menghindarinya.

Dan berikut ini adalah daftarnya, antara lain sebagai berikut:

1. Tidak adanya deskripsi pekerjaan

Kesalahan pertama yang sering dilakukan adalah ketika sedang mewawancarai calon karyawan , Anda sebagai seorang Manager terkadang lupa untuk menuliskan secara rinci apa saja tugas - tugas karyawan pada posisi ini. Bisa jadi hal tersebut adalah kelalaian dari pihak HR yang tidak menyiapkan data - data pendukung dengan lengkap dan detail. Akan tetapi sebagai seorang Manager yang di tugaskan untuk melakukan wawancara terhadap calon karyawan seharusnya memiliki daftar tugas - tugas sebagaimana di maksud sehingga dapat melihat dengan jelas kualifikasi seseorang apakah memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan tersebut atau tidak.

2. Mempekerjakan seseorang tanpa keterampilan yang diperlukan

Hal ini akan menjadi jelas dari deskripsi pekerjaan yang Anda pegang sehingga Anda sebagai seorang Manager mengetahui keterampilan apa yang diperlukan untuk pekerjaan itu. Menguji kandidat untuk memastikan bahwa untuk menunjukkan keahliannya saat ini juga penting. (Gunakan pertanyaan - pertanyaan atau tata bahasa yang merujuk kepada penilaian tentang keterampilan).

3. Mempekerjakan seseorang tanpa menilai perilakunya lebih dahulu

Penilaian terhadap perilaku kandidat atau calon karyawan akan membantu Anda melihat apakah orang ini akan cocok dengan budaya kantor Anda dan karyawan lain yang bekerja di perusahaan Anda. 

Ini juga akan membantu Anda untuk berkomunikasi dengan kandidat tersebut dengan cara menilai bagaimana cara kandidat tersebut mendengarkan pembicaraan Anda. Kebanyakan Manajer cenderung mempekerjakan orang yang memiliki karakter seperti mereka sendiri padahal sebenarnya mereka mungkin membutuhkan seseorang yang dapat melakukan beberapa hal yang tidak bisa dilakukan  oleh manajer.

4. Mempekerjakan seseorang yang temperamen atau memiliki kepribadian yang salah 

Ada beberapa posisi jabatan yang mengharuskan orang yang memiliki kemampuan berbicara yang baik dan ramah terhadap orang lain. Sementara untuk jabatan yang lain mungkin memerlukan orang yang berorientasi pada ketelitian (detail) yang bisa melihat gambaran secara garis besar. Mengetahui jenis kepribadian yang terbaik dan tepat untuk posisi tertentu akan membantu manajer menemukan orang yang tepat. Jangan sekali - sekali mempekerjakan orang yang temperamen karena justru akan merugikan Anda.

5. Mempekerjakan teman atau kerabat

Seringkali Anda sebagai seorang Manager secara sadar justru mempekerjakan teman atau kerabat Anda (yang belum tentu berkualitas dan tepat untuk jabatan tertentu) hanya karena ingin bersikap baik atau untuk melakukan kebaikan bagi seseorang. 

Jika keputusan Anda tersebut ternyata buruk, maka situasinya kemudian bisa sangat tidak nyaman. Hal ini seringkali sulit untuk memberikan umpan balik kepada teman atau kerabat karena seringkali mereka tidak mau ditempatkan dalam posisi di mana mereka harus bersyukur atas kesempatan tetapi benar-benar marah dengan Anda dan justru  mengkritik Anda.

6. Tidak mewawancarai calon karyawan

Wawancara Kerja
image via freepik

Hal ini adalah sebuah kesalahan yang cukup fatal. Mengapa? Karena untuk benar-benar mengenal seorang calon karyawan maka sangat di rekomendasikan untuk berbicara dengan dia secara langsung baik melalui tatap muka atau melalui telepon.

7. Tidak mempersiapkan pertanyaan yang akan Anda tanyakan kepada semua calon karyawan

Jika Anda ingin mendapatkan seorang karyawan yang berkualitas maka hendaknya Anda mempersiapkan satu set pertanyaan untuk menyelidiki dan melihat potensi kandidat secara tepat. Hal ini akan membantu Anda untuk menentukan kandidat yang paling dekat dan sesuai dengan deskripsi pekerjaan yang Anda pegang.

8. Tidak membuka lowongan pekerjaan di internet, iklan di surat kabar atau menggunakan jasa konsultan perekrut tenaga kerja. 

Mungkin Anda akan tergoda untuk mempekerjakan seorang kandidat yang datang pertama. Jika Anda membuka lowongan pekerjaan di internet atau melalui iklan di surat kabar maka untuk mendapatkan kandidat yang berkualitas Anda memiliki banyak pilihan kandidat yang bisa untuk diwawancara dan memiliki kesempatan yang lebih banyak dalam memilih kandidat yang paling tepat dan cocok.

9. Tidak mewawancarai semua kandidat yang ada

Setelah Anda memiliki sekelompok kandidat, maka itu adalah yang paling mudah untuk menggunakan wawancara skrining untuk menyingkirkan mereka yang pasti tidak sesuai dengan kriteria awal. Seringkali skrining wawancara dilakukan melalui telepon tetapi juga dapat dilakukan melalui email. Namun intinya usahakan untuk mewawancarai semua kandidat yang ada, sehingga Anda bisa melihat kualitas mereka sebagai perbandingan sebelum memutuskan kandidat yang akan Anda pilih.

10. Tidak memeriksa referensi dan latar belakang kandidat

Hal ini terlihat sangat menggoda sekali karena Anda telah memilih seorang calon untuk diterima di perusahaan Anda. Sebaiknya Anda perlu meluangkan waktu untuk memeriksa kembali referensi dan latar belakang  kandidat tersebut untuk memastikan bahwa dia telah jujur dengan data yang diberikannya.

Itulah artikel tentang  10 Kesalahan Fatal Dalam Merekrut Karyawan Dan Cara Menghindarinya. Semoga berguna dan bermanfaat untuk Anda.


Post a Comment for " 10 Kesalahan Fatal Dalam Merekrut Karyawan Dan Cara Menghindarinya"