Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

4 Tips Cara Menciptakan Budaya Kerja Yang Positif Bagi Penyandang Cacat


4 Tips Cara Menciptakan Budaya Kerja Yang Positif Bagi Penyandang Cacat

Sebagai pemilik sebuah usaha kecil, Anda harus bertanggung jawab untuk membantu karyawan Anda  agar merasa nyaman, merasa diterima dan merasa selalu didukung. Menurut Biro Statistik tenaga kerja, sekitar 19% pekerja dinonaktifkan, sehingga mengemuka sebuah pertanyaan: Apakah semua orang benar-benar sudah diposisikan untuk sukses di bawah kebijakan tempat kerja Anda saat ini? Jika tidak, Anda mungkin ingin membuat beberapa perubahan.

Perusahaan dengan budaya kerja bagi para penyandang cacat yang kuat tanpa mengurangi pendapatan perusahaan, margin keuntungan, produktivitas, keselamatan dan retensi. Meskipun aksesibilitas fisik akan menjadi prioritas No 1 ketika Anda menciptakan budaya kerja yang positif bagi penyandang cacat dan inklusif, berikut ini adalah 4 tips yang bisa Anda pertimbangkan sebagai berikut:

1. Daftarkan seseorang dengan kecacatan fisik untuk membantu Anda dalam membuat kebijakan Anda.

Ini adalah sebuah hal yang penting untuk berkonsultasi dengan seseorang yang cacat ketika Anda menyusun sebuah kebijakan yang sensitif ini. Sementara mereka tidak akan punya otoritas pada akomodasi untuk setiap orang yang cacat, maka orang ini dapat berbicara dengan rintangan sehari-hari yang dihadapi oleh seseorang dengan fisik yang cacat dan bisa memberikan sebuah masukan kepada Anda.

2. Mendidik karyawan tentang budaya difabel di kantor

Topik seperti kepekaan dan Etika sosial di sekitar orang yang cacat harus menjadi inti dari sebuah pelatihan di tempat kerja. Gunakan sesi ini untuk menghilangkan stereotip tentang mereka yang dinonaktifkan, dan untuk berbagi tips tentang cara terbaik untuk bekerja bersama seseorang dengan kemampuan yang berbeda.

Beberapa perubahan kecil Anda dan karyawan Anda dapat membuat untuk mempromosikan budaya kerja yang positif bagi penyandang cacat, antara lain :
  • Mendorong meja dan kursi untuk menjaga jalur supaya jelas.
  • Menyimpan kursi di barisan depan  pada acara perusahaan untuk karyawan yang mengalami gangguan pendengaran atau penglihatan.
  • Memesan tempat terbuka di depan ruang konferensi untuk karyawan yang menggunakan kursi roda.

3. Menyediakan teknologi bantu

Karyawan yang memiliki cacat fisik akan memerlukan beberapa jenis akomodasi khusus. Misalnya, jika layout bangunan Anda tidak memiliki akses bagi penyandang cacat dengan kursi roda, Anda harus memasang jalan atau Lift sehingga karyawan tersebut dapat melaporkan pekerjaan dengan aman dan leluasa. Teknologi bantu lainnya, seperti keyboard berkode warna, pembaca layar khusus, dan alat bantu dengar, harus tersedia bagi karyawan yang membutuhkannya.

Cacat yang tidak terlihat, seperti komunikasi dan ketidakmampuan belajar dan kondisi kesehatan mental, akan memerlukan jenis akomodasi yang berbeda. Misalnya, karyawan dengan depresi dapat berkembang dengan jam kerja yang fleksibel. Dengan memungkinkan mereka untuk bekerja jarak jauh atau menggeser jam mereka dari waktu ke waktu, mereka masih bisa produktif sementara memprioritaskan kesehatan mental mereka.

4. Jangan membuat karyawan untuk memohon akomodasi

Karyawan Anda tidak harus melompat melalui rintangan untuk mendapatkan akomodasi yang mereka butuhkan. Beberapa kebutuhan ini antara lain sarana parkir yang ramah untuk Penyandang Cacat dan akses kursi roda untuk ke toilet, ruang istirahat, kantin dan ruang meeting.

Untuk mengakomodasi kebutuhan karyawan penyandang cacat, pastikan bahwa baik lingkungan fisik dan digital Anda cocok untuk semua orang. Apakah pintu dan koridor Anda sudah cukup lebar? 

Dalam budaya inklusif, seorang karyawan tidak perlu mengemis untuk sesuatu yang mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan mereka. Himbaulah mereka untuk berbicara mengenai akomodasi yang mereka perlukan, seperti meja kerja yang ketinggian atau waktu istirahat ekstra untuk minum obat dan sebagainya.

Mengapa sebuah usaha kecil butuh budaya kerja yang positif bagi penyandang cacat kuat? Memiliki tenaga kerja yang inklusif dan beragam dapat meningkatkan produktivitas, meningkatkan semangat, dan mendorong pendapatan. Belum lagi, pekerja penyandang cacat cenderung membuat kontribusi yang sangat inovatif. Menurut sebuah studi, pekerja yang cacat lebih mungkin daripada karyawan yang tidak cacat untuk menyumbangkan ide yang mendorong nilai bagi perusahaan mereka, sekitar 75% berbanding dengan 66%.

Setiap perusahaan dapat memupuk budaya kerja inklusif didalam perusahaan mereka. Dengan etika yang sesuai dan akomodasi yang diperlukan, Anda dapat menciptakan lingkungan di mana setiap pekerja Anda dapat meraih keberhasilan.

referensi:
https://benefitsbridge.unitedconcordia.com/

Post a Comment for "4 Tips Cara Menciptakan Budaya Kerja Yang Positif Bagi Penyandang Cacat"