Definisi Komunikasi dalam Berbagai Versi

Kata komunikasi sangat akrab dalam kehidupan kita sehari-hari. Ya, hal ini terjadi karena sebagai makhluk sosial, manusia sangat membutuhkan kontak dengan manusia yang lain. Dan, alat yang digunakan oleh manusia untuk melakukan hal itu adalah komunikasi.

Lalu, apakah sebenarnya komunikasi itu?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, para ahli telah merumuskan beragam definisi komunikasi, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Komunikasi adalah kegiatan pengalihan simbol-simbol yang mengandung makna yang perlu dipahami bersama oleh pihak-pihak yang berkomunikasi (Astrid).

2. Komunikasi adalah kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang pikiran atau perasaan (Roben.J.G).

3. Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain (Davis, 1981).

Menurut definisi-definisi tersebut diatas, dalam kegiatan komunikasi terdapat tiga komponen dasar, yaitu pengirim informasi atau pesan, penerima informasi atau pesan, dan pesan.

Penyampai informasi sering disebut sebagai komunikator atau sender dan penerima informasi disebut komunikan. Pesan atau informasi yang dikirimkan dapat berupa pesan verbal (diucapkan atau berupa kata-kata/kalimat) dan atau nonverbal (misalnya gerak tubuh dan ekspresi wajah).

Tujuan dan Materi Komunikasi

Tujuan manusia berkomunikasi dengan manusia lainnya di antaranya adalah:

Mengajarkan atau menjelaskan suatu hal
Mempengaruhi perilaku seseorang
Mengungkapkan perasaan
Sebagai wujud relasi/hubungan dengan orang lain
Menyelesaikan suatu masalah yang terjadi dengan penerima pesan
Mencairkan suasana dan menyelesaikan konflik

Materi pesan dapat berupa informasi, ajakan, bujukan, dan lain-lain. Materi pesan tersebut dapat dilihat dari pemilihan kata/kalimat yang digunakan oleh pengirim pesan ketika menyampaikan pesannya.

Kalimat seperti "Tadi pagi terjadi kebakaran di pasar A" menunjukkan bahwa pengirim pesan sedang menyampaikan informasi.

"Mari kita bersihkan sampah yang berserakan di depan rumah kita!" menunjukkan materi ajakan. Materi bujukan dapat terlihat dalam kalimat "makanlah yang banyak nanti saya ajak jalan-jalan ke pasar malam".

Agar tujuan berkomunikasi dapat tercapai dengan baik, tentunya materi pesan harus disampaikan dengan jelas dan bila perlu disertai dengan cara pengucapan (tekanan kata, nada suara, pemilihan kata) dan bahasa tubuh (ekspresi muka, gerak tangan, dan anggota tubuh yang lain) yang meyakinkan.

Selain komunikasi secara langsung, pengirim pesan dapat menggunakan media atau penghubung tertentu sesuai dengan isi pesan, situasi, dan jumlah penerima pesan yang diinginkan. Media yang dapat digunakan di antaranya surat kabar, radio, televisi, internet, telepon, dan lain-lainnya.

Penerima pesan tentunya diharapkan dapat memahami isi pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan. Untuk itu, penerima pesan harus dapat mengartikan simbol-simbol atau isyarat yang disampaikan oleh pengirim pesan yang diterima oleh pancaindranya tanpa mengurangi isi pesan tersebut.

Penerima pesan pun dapat dan biasanya memberikan umpan balik (feedback) atas pesan yang diterimanya. Umpan balik tersebut berisi tanggapan berupa kesan terhadap isi pesan yang sangat berguna bagi pengirim pesan untuk mengetahui dampak dari pesan yang disampaikannya.

Gangguan Komunikasi

Dalam proses komunikasi biasanya terdapat faktor gangguan yang menghambat sehingga menyebabkan penerima pesan salah menafsirkan isi pesan.

Gangguan dapat berasal dari dalam diri pengirim dan penerima pesan seperti kemampuan berbicara pengirim pesan yang kurang (suara kurang atau terlalu keras/nyaring, kurang lancar, penggunaan dialek yang kurang akrab bagi telinga penerima pesan), dan kemampuan mendengar penerima pesan, kemampuan penerima dalam mengartikan isi pesan.

Gangguan pun dapat berasal dari luar diri pengirim dan penerima pesan, seperti sistem tata suara (sound system) yang buruk, ruangan yang terlalu luas, jumlah peserta yang terlalu banyak, dan macetnya media yang dgunakan dalam proses komunikasi.