Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Belajar Psikotes Terbaru apakah Menjamin Cepat dapat Kerja?

Belajar Psikotes

Buku bertema belajar psikotes terbaru cukup membuat calon peserta psikotes memburu buku yang satu ini. Tujuannya adalah agar mereka dapat diterima di pekerjaan yang dilamarnya. Buku yang beredar pun semakin beraneka ragam yang ditawarkan, dan cukup laris di pasaran.

Banyak orang yang melakukan mekanisme didalam kognisi untuk berfikiran bahwa psikotes yang diberikan salah satu perusahaan akan memiliki kesamaan dengan buku yang beredar di toko-toko buku secara umum. 

Padahal tidak semua perusahaan seperti itu. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki standar sendiri-sendiri untuk mencari atau menerima suatu karyawan layak masuk atau tidaknya di perusahaan tersebut.

Sebenarnya apa sih arti dari psikotes itu sendiri, apa benar dengan belajar psikotes terbaru menjamin akan diterima di suatu perusahaan yang telah kita incar?

Arti Istilah Psikotes

Psikotes adalah serangkaian tes yang diberikan kepada pelamar kerja yang diberikan dari tester. Tester di sini bisa bagian HRD perusahaan maupun dari jasa Psikologi yang ekspert dalam hal pengetesan psikotes. 

Dimana dari hasil dari pelamar kerja kemudian dianalisis, dari analisis itu menunjukkan gambaran tentang aspek psikologis pada pelamar kerja tersebut.

Para pelamar kerja diberi alat psikotes tersebut. Sebenarnya banyak alat tes, namun yang digunakan hanya beberapa alat tes saja. 

Tergantung dari pihak perusahaan menginginkan jenis pelamar yang dibutuhkan seperti apa. Tentu saja dalam melakukan psikotes seorang tester harus mengikuti kode etik psikologi.

Benarkah Belajar Psikotes Terbaru dapat Membantu Pelamar Kerja Diterima?

Pertanyaan yang sederhana yang akan ditanyakan hampir kebanyakan orang. Pernah melamar pekerjaan di salah satu perusahaan bukan? Perintah yang diberikan dari perusahaan berupa apa? Menggambar pohonkah? Menggambar rumahkah? Menggambar manusiakah? Atau mengerjakan di selembaran kertas-kertas yang harus diisi?

Lalu apakah dari soal yang diberikan tersebut dengan buku yang dibeli yang bertema belajar psikotes terbaru sama dengan psikotes yang ada di hadapan kita .

Banyak sebagian orang yang ketakutan dengan psikotes, takut ditolak, takut diketahui kepribadiannya yang sesungguhnya. Sehingga di dalam kognitif mereka melakukan mekanisme pertahanan dengan cara belajar psikotes terbaru yang dikeluarkan oleh beberapa penerbit.

Padahal psikotes yang diberikan selain untuk mengetahui kepribadian pelamar kerja tidak berarti pihak HRD maupun tester akan menjastifikasi bahwa orang tersebut memiliki kelemahan ini dan itu. Tetap mereka sekedar memilih kategori yang diinginkan perusahaan.

Tidak Perlu Belajar Psikotes

Ketika mengikuti psikotes melamar pekerjaan misalnya, tidak perlu belajar dan membeli buku yang sebenarnya tidak banyak membantu. Pada dasarnya psikotes ini hanya salah satu cara pencocokan jobdis yang sudah ditentukan oleh suatu perusahaan. 

Misalnya ketika sebuah merusahaan menginginkan pelamar kerja yang akan dijuruskan sebagai editor buku, maka yang akan dipilih menjadi adalah pelamar yang memenuhi kualifikasi sebagai editor buku, bukan desain grafis maupun tukang masak dapur makanan. Bukan itu.

Tidak diterima bukan berarti memiliki kepribadian yang buruk atau kebiasaan yang buruk. Tetapi lebih mengarah pada ketidaksesuaian jobdes yang diinginkan. 

Misalnya di dalam lembar hasil psikotes yang kita buat menunjukkan kemampuan atau kecenderungan kita berada di bidang Seni Tari, sedangkan pekerjaan yang kita lamar di bagian Akuntansi. 

Itu sebabnya kita ditolak, karena ada kontradiktif antara jiwa kita dalam bidang seni dengan bidang akuntansi.

Perusahaan tidak akan mengambil resiko dan memaksa mempekerjaan kita yang lebih menonjol di seni sebagai karyawan akuntan, karena dalam jangka panjang akan terjadi penyimpangan. Misalnya kita menjadi malas bekerja karena bukan bagian kita. Itulah perusahaan melakukan psikotes.

Ketika psikotes harus menggambar pohon, orang atau rumah misalnya. Sebelum spikotes dilakukan, dua hari sebelumnya kita membaca sebuah buku yang membahas soal menguak kepribadian lewat goresan gambar. 

Dari buku tersebut misalnya kamu sudah bisa mengetahuinya. Kemudian ketika tes itu dilakukan kita sengaja merubah gambar, dengan kata lain terjadi manipulasi gambar dengan gambar.

Justru usaha untuk memanipulasi gambar tersebut dapat diketahui oleh tester. Tester bisa mengetahui gambaran yang dibuat-buat dan gambar yang benar-benar hasil gambaran tanpa dibuat-buat.

Gambar yang dibuat-buat justru dapat menunjukkan kepribadian yang aneh pada diri kita. Karena di dalam psikotes ini banyak aspek yang digunakan sebagai parameternya. 

Ada tes tulis, tes gambar dan ada tes wawancara (biasa yang sering digunakan). Ketika kita melakukan manipulasi gambar akan bisa tertangkap oleh tester lewat hasil tes lain seperti tes tertulis dan tes wawancara.

Jadi, ketika mengerjakan psikotes kerjakan dengan apa adannya. Tidak perlu mengada-ada. ingat! Kita ditolak bukan karena bodoh, jelek dan tidak berkualitas. Tetapi karena jiwa kita bukan jiwa di pekerjaan yang kita lamar.

Tips Mengerjakan Psikotes dengan Hasil yang Memuaskan

1. Kerjakan soal secara cermat dan enjoy

Sebelum berangkat psikotes sangat penting sekali bagi pelamar untuk sarapan terlebih dahulu, sehingga akan membantu kerja otak secara maksimal. Ketika makan kurang, akan mempengaruhi kinerja otak untuk berfikir. Jangan terlalu kenyang, karena akan memicu rasa kantuk.

Ketika di depan kita ada lembaran soal psikotes kerjakan dengan teliti, perhatikan perintah dan soalnya. Jangan terburu-buru. Ikuti instruksi dari tester. 

Tanyakan jika belum paham dengan instruksi yang diberikan tester. Jangan takut untuk bertanya, karena bagaimana pun juga satu alat tes yang sama sekali tidak kita pahami akan mempengaruhi hasil akhir setelah dilakukan analisis oleh tester.

2. Menggambar dengan hati

Ketika kita mendapatkan instruksi mengambar biasannya akan mendapatkan jangka waktu tertentu untuk mengerjakannya. Ternyata sebelum waktu tersebut habis, kita sudah selesai menggambarnya. 

Pastikan pada sesi ini untuk mengikuti kata hatimu, lebih tepatnya menuruti mood kamu. Misalnya kamu ingin memberikan arsiran ketika menanti waktu yang masih luang, atau mengikuti mood kamu membiarkan gambaran begitu saja.

Ketika menggambar jangan sekali-kali terbebani rasa “wah aku tidak bisa menggambar manusia” atau “wah aku tidak bisa menggambar pohon” jangan pikirkan hal itu. 

Karena memikirkan hal-hal yang negatif akan mengurangi energi di dalam tubuh 25% akibat energi negatif yang keluar. Di dalam psikotes menggambar sebenarnya tidak melihat gambarannya bagus atau tidak bagus. Jadi jangan khawatirkan hal tersebut.

3. Percaya diri ketika di wawancara

Hal yang banyak membuat pelamar demam, grogi ketika tes wawancara adalah tidak percaya diri. Ketika tes wawancara jangan pikirkan macam-macam, apalagi ketika di wawancara kita membuat jawaban yang mengada-ada.

Pastikan ketika di wawancara penampilan “oke” dan percaya dirilah untuk menjawab setiap pertanyaan.

Katakan apa adanya sesuai dengan pikiran dan hati. Jangan menjawab sesuatu yang sebenarnya tidak pernah kita lakukan, atau tidak pernah terfikirkan. Sehingga jawabannya terkesan ngawur dan lebai.

Inilah sekilas tentang dunia psikotes. Psikotes hanya perlu di pahami dan dijalani. Belajar psikotes terbaru bukan penentu diterima atau tidaknya Anda. 

Jadi, jangan pernah menyerah akibat gagal dengan psikotes pertama. Tetaplah mencoba hingga kita menemukan passion yang tepat sesuai dengan kemampuan kita.

Post a Comment for " Belajar Psikotes Terbaru apakah Menjamin Cepat dapat Kerja?"