Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Motivasi dan Sinopsis Novel Laskar Pelangi

Motivasi dan Sinopsis Novel Laskar Pelangi

credit:instagram@pondokmaos

Novel “Laskar Pelangi” merupakan karya perdana dari novelis Andrea Hirata. Novel yang diterbitkan pleh Bentang Pustaka pada tahun 2005 yang lalu ini telah berhasil mencuri perhatian dari para penikmat novel di tanah air, bahkan konon hingga ke luar neger.

Bahkan, novel "Laskar Pelangi" ini telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Walhasil, novel ini berhasil meraih best seller dan menjadi novel terlaris di tanah air saat itu. 

Kisah “Laskar Pelangi” menggambarkan sepenggal potret buram dunia pendidikan di negeri ini. Dikemas dengan bahasa yang mengalir, Andrea Hirata sangat berhasil dalam menuturkan dengan apik betapa carut marutnya dunia pendidikan kita pada sekitar tahun 1970-an.

Sebuah kisah yang cukup tragis menimpa Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah di daerah Gantung, Belitung Timur. 

Sekolah ini terancam bubar jika tidak berhasil mendapatkan sepuluh murid pada tahun ajaran baru. Dari sinilah Andrea Hirata mengawali kisah dalam novel yang menjadi masterpiece-nya tersebut.

Laskar Pelangi, Sang Penyelamat

SD Muhammadiyah di Gantung, Belitung Timur tersebut ternyata tidak jadi ditutup. Beruntunglah ada sepuluh siswa yang akhirnya menggenapi jumlah murid baru yang mendaftar pada tahun itu. 

Kesepuluh murid ini memiliki perbedaan karakter yang sangat unik. Mereka begitu dekat satu sama lainnya. Sejak kelas satu hingga kelas enam SD, pertemanan mereka terus berlanjut hingga kelas tiga SMP.

Siapakah kesepuluh murid tersebut? Siapakah mereka yang berhasil menyelamatkan SD Muhammadiyah hingga akhirnya tidak jadi ditutup? 

Merekalah Laskar Pelangi itu, begitulah sebutan yang diberikan oleh Bu Muslimah kepada kesepuluh anak tersebut. Mereka adalah anak-anak yang cerdas dan memiliki semangat hidup tinggi. 

Mereka adalah anak-anak yang tangguh, tidak menyerah meratapi nasib, dan siap berjuang meretas sukses bagi masa depannya. 

Dan berikut ini adalah kesepuluh anggota Laskar Pelangi dalam novel tersebut, yaitu:

1. Ikal, adalah tokoh utama dalam Laskar Pelangi. Ikal adalah seorang anak yang cerdas dan sangat gemar menulis puisi.

2. Lintang, adalah sosok anak yang sangat pintar. Ia berasal dari keluarga yang kurang mampu. Ayahnya bekerja sebagai nelayan miskin yang tidak memiliki perahu sendiri dan harus menghidupi ke-14 anggota keluarganya. 

Impian Lintang untuk menjadi ahli matematika sempat pupus saat ayahnya meninggal, sebab ia harus bekerja keras untuk menyambung hidup keluarganya.

3. Sahara, adalah satu-satunya anak perempuan dalam Laskar Pelangi. Sahara adalah gadis yang cerdas, religius, dan teguh pendirian. 

Ia pun ramah kepada siapa saja, kecuali A Kiong karena sejak keduanya bertemu di sekolah tersebut, A Kiong telah membuat ulah dengan menumpahkan air kepadanya.

4. Mahar, adalah anak yang tampan dan dia sangat tertarik pada bidang seni. Bakatnya di bidang seni ini akhirnya terbongkar saat Bu Muslimah memintanya bernyanyi di depan kelas ketika pelajaran seni suara sedang berlangsung.

5. A Kiong, adalah seorang pria yang dikenal buruk rupa dan merupakan keturunan Tionghoa. Ia menjadikan Mahar sebagai rujukan. Ke mana pun Mahar pergi, A Kiong biasanya akan selalu mengikutinya.

6. Syahdan, adalah anak nelayan dan tidak memiliki prestasi yang menonjol. Ketika pementasan sandiwara, ia hanya menjadi pemain figuran.

7. Kucai, ia didaulat menjadi ketua kelas. Anak ini menderita rabun jauh akibat kekurangan gizi. Selain itu, ia juga mengalami masalah penglihatan lainnya. 

Pandangannya melenceng hampir 20 derajat. Akibatnya, saat ini menatap Borek maka seolah dirinya sedang menatap lainnya.

 8. Borek: sosok pria berotot besar. Itulah sebabnya, ia ingin menjadi pria macho.

9. Trapani,  Ia adalah sosok pria tampan dan sangat sayang kepada ibunya. Rasa sayangnya yang terlalu berlebihan pada ibunya membuat Trapani begitu bergantung kepada ibunya.

10. Harun, adalah anak yang mengalami keterbelakangan mental sehingga saat usianya sudah memasuki 15 tahun ia baru duduk di bangku SD.

Selain kesepuluh anak yang tergabung dalam Laskar Pelangi, kisah dalam novel ini juga dilengkapi dengan tokoh pendukung lainnya. Salah satu diantaranya adalah Bu Muslimah. Ia sudah dianggap sebagai ibu sendiri bagi Laskar Pelangi. 

Sosok wanita yang lembut ini adalah guru yang luar biasa bagi Laskar Pelangi. Selain Bu Muslimah, sosok lain yang melengkapi kisah Laskar Pelangi ini adalah Pak Harfan, kepala sekolah SD Muhammadiyah. Pak Harfan adalah sosok penyabar dan baik hati.

Kisah Penuh Inspirasi Hidup

Motivasi dan Sinopsis Novel Laskar Pelangi
credit:instagram@godirprayoto

Begitu ranah sastra di Indonesia diguncang oleh kehadiran novel “Laskar Pelangi”, banyak penikmat novel ini yang memendam penasaran terhadap setting dalam novel tersebut. Apalagi ketika “Laskar Pelangi” diangkat ke layar lebar pada 2008. 

Belitung akhirnya menjadi pusat perhatian khalayak. Walhasil, Belitung menjadi salah satu daerah tujuan wisata yang banyak peminatnya. Hal ini menjadi berkah bagi perkembangan industri baru di sana pasca habisnya tambang timah di Belitung.

Demam “Laskar Pelangi” kala itu tidak hanya dirasakan penikmat sastra di tanah air. Bahkan, PT Pelabuhan Indonesia (PT Pelindo) pada Juni 2011 lalu mengubah nama Pelabuhan Tanjung Pandan yang berada di Propinsi Bangka Belitung menjadi Pelabuhan Laskar Pelangi. 

Perubahan nama ini menyematkan harapan agar pelabuhan tersebut akan familiar sebagaimanan kisah Laskar Pelangi.

Novel “Laskar Pelangi” tak hanya meraup sukses di tanah air. Di Korea Selatan, novel ini juga tercatat dalam best seller dalam tempo satu bulan. Bahkan, novel tersebut juga banyak diminati para dosen sastra dan dijadikan sebagai referensi pelajaran sastra di sejumlah perguruan tinggi di negeri tersebut.

Sukses “Laskar Pelangi” di Korea Selatan menyusul sukses selanjutnya di sejumlah negara Asia. Di Singapura dan Malaysia, “Laskar Pelangi” juga berhasil menyabet best seller. 

Itulah sebabnya, novel tersebut rencananya akan dicetak dalam 26 bahasa dan didistribusikan ke-30 negara di berbagai belahan dunia. Langkah ini sekaligus menjadi terobosan baru dalam upaya memperkenalkan budaya Indonesia ke kancah internasional.

Kisah sukses “Laskar Pelangi” hendaknya menjadi pelecut semangat bagi semua generasi di negeri ini. Bahwa kisah-kisah lokal pun sejatinya berpeluang besar mendunia jika digarap dengan apik dan profesional. 

Kultur budaya Indonesia yang sangat majemuk adalah khazanah budaya yang luar biasa kaya. Sungguh, ini aset bangsa yang tak ternilai jika kita mampu mengemasnya secara tepat.

Bagi para pegiat sastra, kesuksesan “Laskar Pelangi” hendaknya juga menjadi inspirator bagi kebangkitan dunia sastra di tanah air. Dunia sastra di negeri ini sejatinya memiliki kesempatan emas untuk menunjukkan kiprahnya dalam mencerdaskan masyarakat. 

Sudah saatnya dunia sastra di negeri ini tidak diracuni dengan kisah-kisah murahan yang hanya berujung ratapan atas kepahitan hidup ataupun fantasi-fantasi semu. Sebaliknya, karya sastra anak bangsa hendaknya kaya motivasi dan inspirasi untuk membangkitkan masyarakat yang saat ini sedang terpuruk.

Khusus bagi penulisnya, semoga novel "Laskar Pelangi" ini bukan awal dan akhir karya emas Andrea Hirata. Anak-anak di negeri ini sangat haus pencerahan. Mereka butuh nutrisi pemikiran yang berkualitas dan mencerahkan. 

Oleh karena itu, mereka menaruh harapan besar pada pegiat sastra di negeri ini. Agar mereka mampu membuat karya-karya sastra yang mencerahkan moral dan pikiran generasi negeri ini. Bukannya sebaliknya, karya sastra yang hanya meracuni pemikiran dan merusak moral generasi.

Itulah Motivasi dan Sinopsis Novel Laskar Pelangi. Semoga ulasan singkat ini dapat menjadi inspirasi untuk Anda.

Post a Comment for " Motivasi dan Sinopsis Novel Laskar Pelangi"