Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menerapkan Analisa SWOT dalam Kehidupan Sehari-hari

Menerapkan Analisa SWOT dalam Kehidupan Sehari-hari

SWOT merupakan singkatan dari Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats (Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman), dan karenanya Analisis SWOT adalah teknik untuk menilai keempat aspek tersebut.

Analisa SWOT lazimnya digunakan dalam dunia bisnis sekarang ini, namun Anda juga dapat menggunakan Analisis SWOT untuk memaksimalkan apa yang Anda miliki, untuk keuntungan terbaik organisasi Anda atau dalam kehidupan sehari - hari.

Apa itu Analisis SWOT?

Analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) adalah kerangka kerja yang digunakan untuk mengevaluasi posisi kompetitif perusahaan dan untuk mengembangkan perencanaan strategis. Analisis SWOT menilai faktor internal dan eksternal, serta potensi saat ini dan masa depan.

Seperti yang sudah disebutkan diatas, Analisa SWOT biasanya dipergunakan oleh perusahaan dalam membuat strategi bisnis demi kemajuan perusahaan. Namun, tak sadarkah kita bahwa analisa SWOT juga bisa kita praktikkan dalam kehidupan sehari-hari?

Praktik Analisa SWOT dalam Kehidupan Sehari-Hari

Praktik analisa SWOT dalam kehidupan sehari-hari bisa digunakan untuk menyederhanakan masalah. Sebagai makhluk individu dan sosial, kita  seringkali harus bersentuhan dengan masalah, mulai dari masalah ringan hingga berat dan mulai dari masalah yang hanya berhubungan dengan diri sendiri hingga masalah yang berhubungan dengan orang lain.

Banyak di antara kita yang kadang bahkan menjadi stres karena masalah yang menimpa pada diri kita. Padahal, kita bisa menyederhanakan masalah tersebut melalui analisa SWOT. 

Sebagai contoh, kita baru saja lulus kuliah dan dihadapkan pada dua pilihan, yaitu: menikah atau bekerja. Faktanya, nilai kita sangat memuaskan sehingga wajar bila kita berpikiran “Sayang bila tidak bekerja!”. 

Namun, fakta lainnya juga cukup kuat yakni kita memiliki calon yang berprospek. Yang manakah yang kemudian akan kita pilih?

Coba kita analisis dengan menggunakan metode analisa SWOT. Kita akan coba untuk menyederhanakan masalahnya seperti dalam uraian dibawah ini:

Diketahui:

  • Kita lulus kuliah dengan hasil (nilai) akademis yang memuaskan.
  • Kita sudah memiliki calon pendamping yang sangat berprospek.
  • Kita bisa bekerja di perusahaan yang kita suka.

Ditanya:

Yang manakah yang akan kita pilih?

Jawaban:

a. Bila kita bekerja terlebih dahulu, analisa SWOT-nya, dilihat berdasarkan keuntungan atau kelebihannya

  • Kita tak perlu susah-susah mencari pekerjaan bila kita memiliki nilai yang bagus dan pengalaman kerja yang bagus pula.
  • Kita bisa memiliki “me time” lebih banyak.
  • Bisa membantu keluarga.
  • Bisa berhura-hura bila kita memang tipe orang yang suka berhura-hura.
  • Bila kita bekerja terlebih dahulu, analisa SWOT-nya, dilihat berdasarkan kerugian atau kekurangan.
  • Calon kita tidak sabar menunggu kita dan lebih memilih meninggalkan kita.
  • Kita asik dengan karier yang semakin lama semakin menanjak hingga melupakan umur kita yang juga semakin lama semakin tua.
  • Saat kita sudah berpikir untuk menikah, bisa jadi kita akan sulit mendapatkan suami seperti calon kita yang dulu. Pada saat itu kita baru akan sadar bahwa mencari pekerjaan dan kampus jauh lebih mudah daripada mencari jodoh.

b. Bila kita bekerja terlebih dahulu, analisa SWOT-nya, dilihat berdasarkan kesempatan

  • Kita bisa mengembangkan karier di usia dini tanpa harus terganggu dengan kewajiban kita sebagai istri dan ibu.
  • Kita bisa fokus sekolah lagi demi meningkatkan karier.

c. Bila kita bekerja terlebih dahulu, analisa SWOT-nya, dilihat berdasarkan tantangan

  • Kita harus siap dengan usia kita yang tak lagi muda, karier kita yang semakin tinggi, dan biasanya “harga jual” kita justru akan semakin menurun karena laki-laki akan merasa minder bila berdekatan dengan kita.
  • Kita harus siap dengan pertanyaan-pertanyaan yang menohok seperti: "kapan menikah? Kok karier terus, nanti jadi perawan tua lho."

d. Bila kita memilih untuk menikah setelah lulus, analisa SWOT, dilihat berdasarkan kekuatan

  • Kita memiliki tempat berbagi. Bila kita kreatif, menikah setelah lulus kuliah justru akan membuat semangat kita untuk maju semakin membara.
  • Sebagai wanita, kita biasanya akan merasa aman bila sudah menikah (status sosial).

5. Bila kita memilih untuk menikah setelah lulus, analisa SWOT, dilihat berdasarkan kelemahan

  • Kita tak bisa bebas atau berbuat semaunya. Bilapun kita memiliki pasangan yang moderat, tetap saja segala keputusan tak bisa kita tangani sendiri.
  • Bila kita terlibat konflik dengan pasangan, biasanya hal tersebut akan memengaruhi performance kita di pekerjaan.
  • Bisa jadi kita akan menunda beberapa hal karena memprioritaskan keluarga terlebih dahulu.

6. Bila kita memilih untuk menikah setelah lulus, analisa SWOT, dilihat berdasarkan kesempatan

  • Kita bisa membangun keluarga yang harmonis dan cita-cita kita bersama pasangan.
  • Bila kita bisa membuktikan bahwa menikah tidak akan membuat kita “mati”, maka kita dan pasangan akan menjadi inspirasi banyak orang.

7. Bila kita memilih untuk menikah setelah lulus, analisa SWOT, dilihat berdasarkan tantangan

  • Kita harus bisa mengolah hati dan emosi karena kita tidak hidup sendiri.

Bagaimana? Menarik bukan? Analisa SWOT juga bisa kita terapkan untuk hal-hal lainnya. Jadi, siapa bilang analisa SWOT hanya untuk perusahaan saja? 

Karena sebenarnya memetakan setiap masalah yang kita hadapi akan membantu kita menyelesaikan masalah itu sendiri. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan analisa SWOT.

Manfaat Analisa SWOT dalam Kehidupan Sehari-Hari

Manfaat apa yang akan kita dapatkan bila dalam kehidupan sehari-hari kita terbiasa menggunakan analisa SWOT untuk mengindentifikasi masalah yang menimpa diri kita dan sekaligus berusaha untuk menyelesaikannya?

1. Manfaat Menerapkan Analisa SWOT di Kehidupan Sehari-hari Belajar Berpikir Praktis

Analisa SWOT membantu kita untuk berpikir praktis dari setiap permasalahan yang kita hadapi. 

2. Manfaat Menerapkan Analisa SWOT di Kehidupan Sehari-hari - Belajar Tidak Mudah Galau

Banyak di antara kita yang menjadi galau dan gelisah ketika menghadapi masalah. Padahal, bila kita bandingkan dengan teman-teman kita, masalah yang kita hadapi tidak terlalu besar. Bagaimana cara menanganinya? 

Dengan menggunakan analisa SWOT, kita bisa meminimalkan kegalauan tersebut. Seperti ketika kita ingin pergi ke suatu tempat, bila kita tahu jalurnya maka kita tidak akan terlalu khawatir, sebaliknya bila kita tidak tahu apa-apa mungkin kita akan merasa khawatir yang luar biasa dan takut tersesat.

3. Manfaat Menerapkan Analisa SWOT di Kehidupan Sehari-hari - Belajar Tidak Menyalahkan Orang Lain

Banyak di antara kita yang kadang justru menyalahkan orang lain atas pilihan yang kita buat sendiri. Seperti contoh di atas misalnya, ketika kita memilih bekerja kemudian kita akan menyalahkan orang tua karena kita tak jua mendapatkan jodoh “Semua ini kan keinginan Mama! Huft…. jadi telat dapat jodoh kan!”. Jika kita menerapkan analisa SWOT dalam kehidupan sehari-hari, kata-kata seperti itu tidak akan terucap.

Ketika kita memilih untuk menikah, bisa jadi kita akan menyalahkan suami kita karena kita “hanya” menjadi ibu rumah tangga, “Coba dulu gak langsung nikah! Coba Mas gak ngelarang aku kerja!”. 

Padahal, semua pilihan tersebut adalah keputusan kita sendiri. Lagi-lagi, jika analisa SWOT menjadi aturan dalam kehidupan kita, penyesalan tidak akan terjadi.

Untuk meminimalkan hal tersebut, kita bisa menggunakan analisa SWOT. Dengan begitu, di awal kita sudah tahu kelebihan dan kekurangan dari keputusan yang kita ambil.

4. Manfaat Menerapkan Analisa SWOT di Kehidupan Sehari-hari - Belajar Bertanggung Jawab

Masih ada kaitannya dengan poin sebelumnya, dengan menggunakan analisa SWOT, kita akan selalu belajar untuk bertanggung jawab. Tak ada lagi pembenaran atau mencari kesalahan orang lain untuk menutupi kesalahan sendiri. Kita akan menjadi pribadi yang lebih bijaksana.

5. Manfaat Menerapkan Anlisa SWOT di Kehidupan Sehari-hari - Belajar Menerima

Di awal kita sudah bisa memprediksi bahwa setiap keputusan yang kita ambil memiliki sisi positif dan negatif. Tak ada satupun pilihan yang berisi hal-hal positif semua atau sebaliknya. 

Dengan demikian maka kita akan belajar untuk menjadi manusia yang tidak perfeksionis. Bahwa di dunia ini memang tidak ada yang sempurna. Dengan menerapkan analisa SWOT, kita pasti akan lebih bisa menerima itu.

Analisa SWOT untuk Segala Usia

Kapan kita mulai melakukan analisa SWOT? Tentu saja sedini mungkin. Tak perlu rumit seperti analisa SWOT yang dibuat oleh perusahaan. Yang paling penting intinya sama. 

Ketika kita dihadapkan pada pilihan yang sulit, saat itulah kita praktikkan analisa SWOT. Analisis semua kemungkinan dan akibat yang akan kita terima ketika kita memilih pilihan-pilihan tersebut.

Bila sekarang ini kita adalah orang tua, maka ajarkanlah anak kita untuk menganalisis setiap masalah yang mereka hadapi. 

Sederhanakan analisa SWOT dengan bahasa anak! Ada pepatah yang mengatakan bahwa manusia bisa karena biasa. Jadi, kalau tidak sekarang kapan lagi?

Post a Comment for " Menerapkan Analisa SWOT dalam Kehidupan Sehari-hari"