Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kepemimpinan Kolaboratif- Sebuah Proses Untuk Sukses Di Dunia Yang Bergolak


Kepemimpinan Kolaboratif
image via freepik

Kepemimpinan Kolaboratif- Sebuah Proses Untuk Sukses Di Dunia Yang Bergolak. Apakah Anda tahu bagaimana memberikan kepemimpinan kolaboratif dalam cara yang disiplin? Dan bagaimana cara mendefinisikan kolaborasi disiplin? 

Bisnis dan kepemimpinan saat ini telah menjadi dua hal kolaboratif yang harus di jaga dalam dunia yang semakin bergejolak seperti saat ini. Bisnis besar dan kecil serta tim berjuang untuk medefinisikan apa arti kepemimpinan kolaboratif ini.

Banyak orang yang melihat bahwa kepemimpinan kolaboratif sebagai tantangan yang dapat dipenuhi melalui teknologi, apakah melalui media sosial atau konferensi virtual, sementara yang lain mengakui manfaat restrukturisasi ruangan kantor sehingga tampak lebih terbuka.

Namun, teknologi dan ruang fisik hanyalah sebuah hal yang dangkal dan tidak berarti untuk dapat mengatasi tantangan kolaborasi dan disiplin. Kolaborasi dan sukses kepemimpinan kolaboratif tidak berasal dari kata "Where" atau melalui kata "Dimana". Sebaliknya, itu adalah tentang kata "Bagaimana" orang berinteraksi. Dan bahwa kata " Bagaimana " harus disiplin.

Kolaborasi Disiplin

Kolaborasi disiplin memegang pusat dari sebuah proyek penelitian besar yang berusaha untuk menemukan bagaimana beberapa perusahaan terus berkembang terlepas dari ketidakpastian, kekacauan, dan keberuntungan. Ini adalah isu yang sangat penting dalam dunia yang bergejolak saat ini, di mana perubahan terjadi dengan begitu cepat dan tidak terduga. 

Kepemimpinan kolaboratif telah disebut sebagai keterampilan penting bahwa tim dan perusahaan harus digunakan dalam rangka untuk terus-menerus membuat, berinovasi dan beradaptasi untuk sebuah perubahan. Inovasi sering dilihat sebagai buah dari kolaborasi, namun, ini adalah perspektif terbatas yang  berbahaya. 

Kolaborasi jauh lebih berharga daripada cara untuk mencapai inovasi. Kolaborasi disiplin adalah proses yang sangat berharga yang dapat digunakan oleh sebuah tim untuk keberhasilan inovasi, memecahkan masalah, membuat keputusan, rencana dan kemudian menjalankannya.

Di atas semua itu, kolaborasi disiplin adalah perencanaan kreatif dan keputusan proses. Dalam sebuah buku yang berjudul " Great By Choice" Collins mendefinisikan disiplin sebagai sebuah " konsistensi tindakan." Bagi tim dan perusahaan, definisi Collins menyiratkan bahwa kolaborasi dan kerjasama kepemimpinan dengan konsisten. "Tugas besar, jarang dicapai," Collins menulis, "Adalah kolaborasi antara intensitas kreatif dengan disiplin tanpa henti sehingga untuk memperkuat kreativitas daripada menghancurkannya.

Dia langsung menunjukkan sebuah tanda-tanda biasa, dan itu bukanlah keengganan untuk berubah, tanda - tanda tersebut adalah ketidak-konsistenan yang kronis. Ketidak-konsistenan itu dimulai dalam perencanaan dan proses pengambilan keputusan .  Dan dalam dunia yang bergejolak dan penuh dengan tantangan yang semakin kompleks maka hal terbaik adalah bertemu dengan tim daripada individu, yang konsistensi membutuhkan proses kolaborasi disiplin.

Dynamisme Dan Iterasi

Sebuah proses perencanaan kolaboratif memerlukan elemen-elemen tertentu. Bersamaan dengan hal itu ,ada banyak elemen lain dalam proses perencanaan tersebut. Namun, beberapa elemen yang paling berhasil dan berdampak pada proses kepemimpinan kolaboratif yang efektif  ini adalah unsur-unsur yang memungkinkan proses untuk menjadi dinamis, iteratif, dan partisipatif.

"Dynamic" mereferensikan ke adaptasi dari produk proses perencanaan. Perubahan terjadi, karena itu Anda tidak harus berkolaborasi tentang rencana hanya untuk menemukan bahwa rencana perlu berubah tanpa proses yang jelas dan membuat orang-orang harus beradaptasi kembali.

Proses untuk kolaborasi dan kepemimpinan kolaboratif juga harus iteratif. Putaran sama dengan dinamisme, tapi tidak benar - benar sama. Pilihan adalah rencana perbaikan dalam keseluruhan proses perencanaan, sedangkan dinamisme mengacu pada adaptasi dari rencana setelah dijalankan. 

Iterasi terjadi selama perencanaan, sementara adaptasi dinamis terjadi selama eksekusi rencana tersebut. Tim yang bekerja sama selama perencanaan, dan orang-orang yang memanfaatkan kepemimpinan kolaboratif, akan mengubah rencana sebelum eksekusi, dan memungkinkan orang-orang untuk lebih efektif ketika mengeksekusi dan beradaptasi terhadap rencana-rencana tersebut.

Kumpulan Grup Nominal

Tentu saja, kolaborasi disiplin membutuhkan partisipasi lebih dari satu individu, dan hal inilah yang membuat kepemimpinan kolaboratif menjadi begitu menantang. Bagaimana sekelompok individu datang bersama-sama untuk menghasilkan rencana atau membuat sebuah keputusan?

Pada dasarnya, ini membutuhkan proses kepemimpinan kolaboratif untuk menghasilkan ide-ide di level individu atau tingkat grup yang sangat kecil ( sekitar 2-5 orang), dan kemudian mengkombinasikan ide-ide ini pada tingkat grup yang lebih besar ( sekitar 5-15 orang). Proses ini disebut Kumpulan Grup Nominal.

Grup nominal agregation adalah proses yang halus karena setiap orang memiliki ide-ide mereka sendiri dan beberapa ide mungkin lebih baik daripada yang lain. Dalam kelompok kolaboratif, beberapa individu menyuarakan ide-ide mereka secara tegas, sementara orang lain menahan pandangan berharga, takut mereka tidak akan didengar atau dihargai. 

Namun, kesuksesan teknik kepemimpinan kolaboratif dapat mengatasi hambatan tersebut, dan teknik ini harus menjadi bagian dari proses kolaboratif disiplin. Kerjasama disiplin bukan tentang mencapai kesepakatan, namun sebaliknya, ini adalah tentang memproduksi rencana terbaik untuk mencapai tujuan. Konsensus dapat memimpin dalam setiap arah, sementara kolaborasi disiplin menghasilkan rencana yang mengarah ke arah yang benar dan tepat.

Keanekaragaman Kognitif Dan Kesederhanaan

Menemukan arah yang benar untuk melanjutkan perubahan membutuhkan elemen lain dari proses perencanaan kolaboratif yakni keanekaragaman kognitif. Kepemimpinan kolaboratif tidak akan berhasil jika Anda berkolaborasi dengan tim individu yang berpikir sama, memiliki latar belakang yang sama dan pengalaman yang sama, menempati posisi hirarki yang sama, dan sebagainya. 

Kreativitas dan inovasi membutuhkan divergent cara berpikir dan dialog. Oleh karena itu, kolaborasi disiplin harus mematuhi proses yang memanfaatkan keanekaragaman kognitif. Memanfaatkan kemampuan kepemimpinan kolaborasi Anda untuk menggabungkan campuran yang seimbang tentang pengalaman, pengetahuan dan posisi untuk proses kolaborasi. 

Pertimbangkan bahwa dua kepala sebenarnya tidak lebih berharga dari satu jika kedua kepala tersebut berpikir dengan cara yang  sama dan melihat dunia dengan cara yang sama. Sebagai contoh, untuk palu, semuanya terlihat seperti paku, jadi pastikan bahwa Anda memiliki toolbox lengkap ketika merencanakan kolaboratif.

Ada satu tambahan elemen penting, yaitu prosesnya harus sederhana dan tidak rumit. Untuk berkolaborasi secara efektif dan efisien, orang membutuhkan proses yang simpel dan sederhana. Jika sebuah tim harus menghabiskan waktu untuk mengatur dan melakukan pelatihan tentang bagaimana mereka akan berkolaborasi dan kemudian perjuangan untuk menjadi mahir pada proses itu, kemudian efisiensi dan efektivitas waktu akan hilang. 

Kepemimpinan kolaboratif menggunakan proses yang sederhana untuk belajar dan mudah dalam menerapkannya, secara konsisten menerapkan proses pada seluruh organisasi. Kolaborasi disiplin akan menjadi perilaku yang banyak dipraktekkan dan perilaku itu akhirnya akan menjadi budaya kolaboratif yang sehat.

Mencapai Kolaborasi Melalui Disiplin

Hasil kolaborasi lebih dari rencana atau keputusan, bahkan hal itu mengalahkan tim untuk sukses. Kerjasama disiplin adalah langkah pertama dalam mencapai sukses sebagai sebuah tim. Manusia suka menjadi otonom, memiliki kebebasan untuk memecahkan masalah dan melakukan tugas-tugas mereka sendiri dan dengan cara mereka sendiri. 

Namun, kompleksnya masalah dan  dunia yang terus bergolak membutuhkan kolaborasi dalam rangka untuk menciptakan, berinovasi dan berhasil. Manusia juga perlu terhubung satu sama lain, untuk menjadi bagian berharga dari keseluruhan yang lebih besar. 

Kolaborasi disiplin adalah kunci untuk memuaskan ini dan seringkali bertentangan dengan kebutuhan dalam organisasi modern. Di satu sisi, kepemimpinan kolaboratif menyediakan setiap individu dengan kesempatan untuk berkontribusi melalui wawasan mereka sendiri dan kemudian, sekali rencana akhir dibuat, untuk maju dan menjalankan dalam cara semi-otonom mereka sendiri. 

Di sisi lain, apa yang masing-masing individu kerjakan menjadi bagian yang terkoordinasi dengan baik dari tujuan secara keseluruhan. Namun intinya adalah, untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia, tim harus selalu mencapai kolaborasi melalui proses disiplin.

Demikianlah uraian artikel tentang Kepemimpinan Kolaboratif- Sebuah Proses Untuk Sukses Di Dunia Yang Bergolak. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan Anda.

Post a Comment for "Kepemimpinan Kolaboratif- Sebuah Proses Untuk Sukses Di Dunia Yang Bergolak"