Inspirasi Hidup - Perbedaan Orang Pintar Dan Orang Bijak

image : freepik.com

Inspirasi Hidup - Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan anugerah kepada umat manusia berupa akal pikiran sehingga dengan akalnya itu manusia bisa belajar ilmu pengetahuan dan menjadi orang yang pintar. Namun tidak semua orang di takdirkan untuk menjadi orang pintar, sebagian dari manusia ada yang setengah pintar dan setengah bodoh, ada manusia yang memang benar - benar bodoh.

Jika anda kebetulan termasuk dalam kategori orang pintar, maka anda patut untuk merasa bersyukur. Sementara bagi anda yang tidak termasuk kedalam golongan atau kelompok orang pintar anda juga harus tetap bersyukur karena Tuhan pasti memberikan sebuah anugrah lain kepada anda. Dan bisa jadi itu bukanlah kepintaran namun hal lain yang harus anda gali dan coba temukan jawabannya.

Berbicara tentang orang pandai dan orang bijak, tentu saja ada beberapa hal kesamaan pada keduanya. Namun pada artikel saya kali ini saya tidak akan membahas kesamaan di antara mereka akan tetapi mengungkap perbedaan - perbedaan di antara keduanya.

Adapun maksud dari saya untuk mengungkapkan perbedaan - perbedaan tersebut adalah agar kita (anda dan saya) bisa menginstrospeksi diri kita masing - masing, termasuk yang manakah diri kita ? Dengan demikian kita bisa memutuskan bahwa kita termasuk orang yang pintar, atau malah kita justru termasuk orang yang bijak.

Adalah termasuk sesuatu yang istimewa jika diri kita termasuk dalam kedua - duanya, mengingat adanya perbedaan karakter dan sifat dari kedua tipe orang tersebut.

Sebuah ungkapan nyeleneh mengatakan bahwa kepintaran itu seperti halnya celana dalam, sangat di butuhkan untuk di pakai namun tidak perlu untuk di tunjukan.

Perbedaan antara orang pintar dan orang bijak antara lain :

Orang pintar sangat mengerti tentang apa yang di ucapkannya karena dia sangat cepat dalam mencerna dan juga menganalisa informasi. Mereka cenderung berpikir cepat, lugas, praktis dan tidak bertele - tele. Sementara Orang bijak akan menganalisa terlebih dahulu sebelum mengucapkan sesuatu. Orang bijak berfikir apakah perlu dia mengeluarkan ucapan itu, apakah ucapannya itu akan menyinggung orang lain atau tidak dan sebagainya. Orang bijak tahu bahwa jika dia salah mengucapkan sesuatu maka itu akan menyinggung atau menyakiti orang lain jika ucapannya itu tidak tepat. Dia tahu bahwa sebuah ucapan dan kata - kata bisa lebih berbahaya daripada sebuah pedang sekalipun dan akan sulit untuk di maafkan lewat sebuah kata permintaan maaf. Maka dari itu orang bijak selalu penuh dengan kehati - hatian dalam mengucapkan sesuatu.
Orang pintar sangat yakin dengan ilmu yang dia punya, maka tidak heran jika orang pintar selalu merasa percaya diri ketika melakukan sesuatu. Karena terlalu merasa percaya diri itulah kadang - kadang orang pintar terlihat angkuh dan juga sombong. Sementara orang bijak sebenarnya juga mempunyai kemampuan yang besar juga, hanya saja mereka menyadari bahwa dirinya hanyalah manusia biasa yang punya kekurangan. Karena itu orang bijak biasanya cenderung lebih rendah hati dalam bersikap.
Orang pintar sangat mengandalkan logika dan ilmu pengetahuan yang dia punya dalam mengambil sebuah keputusan. Sementara orang bijak tidak hanya mengandalkan logika dan kepintaran semata, dia juga akan mempertimbangkan aspek dan sisi lainnya sebelum mengambil sebuah keputusan.
Orang pintar cenderung merasa kalau dirinya selalu benar. Mereka biasanya sangat idealis dan sulit menerima ide atau gagasan dari orang lain. Tidak jarang mereka akan terlibat dalam adu argumen untuk mempertahankan pendapatnya. Orang bijak biasanya lebih moderat, karena dia menghargai setiap perbedaan pendapat yang di kemukakan oleh orang lain. Orang bijak cenderung tidak memaksakan pendapatnya agar di setujui oleh orang lain. Mereka sama sekali tidak ragu untuk menerima pendapat dari orang lain jika pendapat itu memang lebih baik hasilnya.
Orang pintar hanya akan meminta maaf kepada orang lain jika dia bersalah. Sementara orang bijak bisa meminta maaf walaupun sebenarnya dia tidak berbuat kesalahan.
Orang pintar cenderung lebih banyak berbicara daripada mendengarkan, sementara orang bijak justru sebaliknya lebih banyak mendengarkan dan hanya berbicara ketika itu memang perlu dan penting.
Orang pintar mengetahui banyak hal tentang orang lain, sementara orang bijak banyak tahu tentang dirinya sendiri.
Orang pintar selalu tahu apa yang harus di ucapkan, sementara itu orang bijak berpikir apakah hal tersebut perlu atau tidak untuk di ucapkan.
Orang pintar bisa dan mampu membela diri ketika berbuat kesalahan sehingga terlihat bahwa dia tidak salah, sementara orang bijak akan mengakui kalau dirinya berbuat salah.
Orang pintar cenderung bisa menyelesaikan sebuah masalah dengan cepat, sementara orang bijak lebih memilih untuk mencegah terjadinya sebuah masalah.